Jerman Sebut AS Bertanggung Jawab Atas Situasi di Afghanistan

Jum'at, 20 Agustus 2021 - 06:16 WIB
loading...
Jerman Sebut AS Bertanggung Jawab Atas Situasi di Afghanistan
Tangkapan layar video menunjukkan kerumunan orang berlari di samping pesawat C-17 Angkatan Udara AS yang bersiap untuk lepas landas di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan pada 16 Agustus lalu. Foto/Stripes
A A A
BERLIN - Seorang anggota terkemuka blok Uni kanan-tengah Kanselir Jerman Angela Merkel menyerukan Amerika Serikat (AS) untuk menyediakan dana dan perlindungan bagi mereka yang melarikan diri dari Afghanistan sekarang.

“Amerika Serikat memikul tanggung jawab utama atas situasi saat ini,” kata Gubernur Bavaria Markus Soeder.

“Karena keputusan mereka untuk meninggalkan Afghanistan, di beberapa bagian terlalu tergesa-gesa, mereka memiliki tanggung jawab utama,” imbuhnya seperti dikutip dari AP, Jumat (20/8/2021).

Soeder mencatat bahwa AS telah memberikan jaminan keamanan untuk evakuasi orang asing dan staf lokal dari Kabul, dan harus melakukan hal yang sama dalam hal memberikan dukungan keuangan kepada negara-negara tetangga, terutama untuk UNHCR dan, jika perlu, juga untuk menerima orang.



Badan pengungsi PBB atau UNHCR mengatakan bahwa sejauh ini sebagian besar perpindahan setelah perebutan kekuasaan oleh Taliban terjadi di Afghanistan. Tetapi beberapa pejabat di Jerman sudah memperingatkan akan terulangnya krisis migran 2015 yang menyebabkan ratusan ribu orang dari Asia dan Afrika datang ke Eropa.

Soeder, yang memimpin Serikat Sosial Kristen khusus Bavaria, mengatakan kekhawatiran tentang masuknya pendatang baru seharusnya tidak dimanfaatkan dalam kampanye untuk pemilihan nasional Jerman yang akan datang.

“Tentunya perlu dipastikan tidak ada pergerakan orang yang tidak terkendali,” ucapnya.

“Tetapi saya juga mengatakan bahwa tidak adanya pengulangan tahun 2015 bagi kami berarti tidak ada instrumentalisasi pertanyaan migrasi dalam kampanye pemilihan,” sambungnya.



Soeder, yang kalah dalam upaya untuk menjadi kandidat Uni untuk menggantikan Merkel, dikritik keras pada 2018 karena berbicara tentang perlunya menindak “pariwisata suaka.”

Soeder sebelumnya juga mengatakan bahwa kembalinya kekuasaan Taliban di Afghanistan adalah kekalahan negara-negara Barat dalam perang melawan ekstrimis agama.

"Pengambilalihan Taliban atas Afghanistan adalah kekalahan parah Barat dan kemenangan moral Islamisme atas Barat,” ujarnya.
(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1521 seconds (0.1#10.140)