Tekor Rp4 Triliun Per Hari Selama 20 Tahun, Alasan AS Tinggalkan Afghanistan
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Taliban dalam serangan kilat yang mengejutkan telah menyapu Afghanistan dalam waktu kurang dari sebulan. Sebanyak 300.000 tentara Afghanistan semuanya tak berkutik menghadapi Taliban.
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani secara memalukan melarikan diri ke Tajikistan selama akhir pekan saat Kabul diserbu Taliban. Dia pun mengakui Taliban telah menang.
“Taliban menang dengan keputusan pedang dan senjata mereka, dan sekarang bertanggung jawab atas kehormatan, properti, dan keselamatan diri warga negara mereka,” ujar Ghani, dilansir Forbes.
Lantas bagaimana dengan kehormatan dan harta benda bekas penjajah Afghanistan, Amerika Serikat (AS)? Jawabannya singkat, “Hilang.”
Saat ini, ribuan penerjemah dan keluarga mereka menunggu visa ke AS, sementara pejuang Taliban berparade dengan penuh kemenangan dalam tank dan humvee yang dibayar oleh Paman Sam.
Dalam 20 tahun sejak 11 September 2001, Amerika Serikat telah menghabiskan lebih dari USD2 triliun untuk perang di Afghanistan.
Jumlah itu jika dirinci, USD300 juta (Rp4 triliun) per hari, setiap hari, selama dua dekade. Atau USD50.000 untuk setiap 40 juta penduduk Afghanistan.
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani secara memalukan melarikan diri ke Tajikistan selama akhir pekan saat Kabul diserbu Taliban. Dia pun mengakui Taliban telah menang.
“Taliban menang dengan keputusan pedang dan senjata mereka, dan sekarang bertanggung jawab atas kehormatan, properti, dan keselamatan diri warga negara mereka,” ujar Ghani, dilansir Forbes.
Lantas bagaimana dengan kehormatan dan harta benda bekas penjajah Afghanistan, Amerika Serikat (AS)? Jawabannya singkat, “Hilang.”
Saat ini, ribuan penerjemah dan keluarga mereka menunggu visa ke AS, sementara pejuang Taliban berparade dengan penuh kemenangan dalam tank dan humvee yang dibayar oleh Paman Sam.
Dalam 20 tahun sejak 11 September 2001, Amerika Serikat telah menghabiskan lebih dari USD2 triliun untuk perang di Afghanistan.
Jumlah itu jika dirinci, USD300 juta (Rp4 triliun) per hari, setiap hari, selama dua dekade. Atau USD50.000 untuk setiap 40 juta penduduk Afghanistan.