Dulu Pimpin Invasi AS ke Afghanistan, Kini Bush Ungkap 'Kesedihan Mendalam'

Rabu, 18 Agustus 2021 - 07:53 WIB
loading...
Dulu Pimpin Invasi AS...
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) George W Bush. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) George W Bush mengatakan dia menyaksikan pengambilalihan kilat oleh Taliban atas Kabul "dengan kesedihan yang mendalam".

Dia mendesak Washington untuk mempercepat evakuasi dari Afghanistan. Bush memerintahkan invasi AS pada 2001 untuk menggulingkan rezim Taliban yang melindungi pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden setelah serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat yang menewaskan 2.977 orang.



Pemimpin AS ke-43 itu mengatakan dalam surat yang dirilis Senin malam bahwa dia dan mantan Ibu Negara AS Laura Bush, "Bersiap sebagai orang Amerika untuk memberikan dukungan dan bantuan kami."



Pernyataan itu muncul setelah Taliban menyerbu Kabul dan kembali berkuasa di Afghanistan.



Puluhan ribu orang telah mencoba melarikan diri dari kekuasaan Taliban karena banyak yang takut Taliban akan membalas dendam setelah 20 tahun pemerintahan yang didukung AS.

Penerbangan evakuasi dari Afghanistan menjadi kacau ketika ribuan orang mengerumuni landasan pacu bandara Kabul, beberapa orang bergelantungan di roda pesawat militer AS saat meluncur untuk lepas landas.

"Laura dan saya telah menyaksikan peristiwa tragis yang terjadi di Afghanistan dengan kesedihan yang mendalam," ungkap Bush.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
7 Fakta Donald Trump...
7 Fakta Donald Trump Memecat Tentara Transgender AS, dari 12.000 Prajurit LGBT hingga Bumerang Kepalsuan
7 Negara yang Berebut...
7 Negara yang Berebut Kekuasaan di Arktik, Rusia Jadi Jagoannya
Profil Linda McMahon,...
Profil Linda McMahon, Menteri Pendidikan AS Era Trump yang Pecat 50 Persen Pegawainya
Profil Mahmoud Khalil,...
Profil Mahmoud Khalil, Aktivis Muslim AS yang Ditangkap karena Menentang Kebijakan Donald Trump
Rekomendasi
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Kisah Hikmah : Nilai...
Kisah Hikmah : Nilai Umur Manusia di Bulan Ramadan
Mobil Dinas Dipakai...
Mobil Dinas Dipakai Mudik Lebaran, Ini Sanksinya
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
34 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Konflik Makin Panas,...
Konflik Makin Panas, AS Kerahkan Bom Nuklir Modern ke Eropa
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved