Taliban Umumkan 'Amnesti Umum' untuk Para Pegawai Pemerintah Afghanistan

Selasa, 17 Agustus 2021 - 14:39 WIB
loading...
A A A
“Pada hari Minggu saya mulai bekerja. Laporan sepanjang pagi semakin mengkhawatirkan. Saya meninggalkan bank dan meninggalkan deputi yang bertanggung jawab. Merasa tidak enak meninggalkan staf,” ungkap dia.

“Itu tidak harus berakhir seperti ini. Saya muak dengan kurangnya perencanaan oleh kepemimpinan Afghanistan. Melihat di bandara mereka pergi tanpa memberi tahu orang lain,” papar dia.

Ghani melarikan diri dari Afghanistan pada Minggu ketika gerilyawan Taliban memasuki Kabul hampir tanpa perlawanan.

“Kedatangan Taliban, hampir sepekan setelah mereka merebut ibu kota provinsi yang jauh, Zaranj, membingungkan,” papar Ahmady, 43.

Dia ditunjuk sebagai pelaksana gubernur bank sentral Afghanistan lebih dari setahun yang lalu, setelah sebelumnya bekerja di Departemen Keuangan AS, Bank Dunia dan ekuitas swasta, menurut biografi singkat yang diposting di situs website pemerintah.

“Tampaknya sulit dipercaya, tetapi masih ada kecurigaan mengapa (Pasukan Keamanan Nasional Afghanistan) meninggalkan pos begitu cepat,” ujar Ahmady, mengacu pada klaim beberapa pemimpin milisi pro-pemerintah bahwa penyerahan diri tentara di Afghanistan utara adalah hasil dari konspirasi.

"Ada sesuatu yang tidak bisa dijelaskan," papar dia.

Ketika Taliban maju, Ahmady mengatakan pasar mata uang Afghanistan berada dalam kepanikan, terutama setelah bank sentral pada Jumat diberitahu tidak akan menerima dolar lagi, mendorong harga mata uang Afghanistan, Afghanistan, turun tajam.

“Saya mengadakan pertemuan pada Sabtu untuk meyakinkan perbankan dan penukar uang untuk menenangkan mereka. Saya tidak percaya itu satu hari sebelum Kabul jatuh,” ungkap Ahmady.

Dia mengatakan mata uang Afghanistan turun hingga 100 terhadap dolar, penurunan sekitar 23%, sebelum stabil sebesar 86.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1588 seconds (0.1#10.140)