PBB: Taliban Telah Terapkan Pembatasan ‘Mengerikan’ Terhadap Wanita
loading...
A
A
A
NEW YORK - PBB menyatakan ada laporan bahwa Taliban telah menerapkan pembatasan “mengerikan” kepada wanita. Di mana Taliban telah sangat membatasi hak-hak wanita dan anak-anak perempuan Afghanistan di daerah yang mereka rebut.
Taliban telah beringsut lebih dekat ke Kabul dan kendali penuh atas Afghanistan, memicu kekhawatiran akan kembalinya rezim brutal mereka yang digulingkan oleh invasi pimpinan Amerika Serikat tahun (AS)2001.
Di bawah interpretasi ketat kelompok hukum Islam, wanita tidak bisa bekerja, anak perempuan tidak diizinkan untuk bersekolah dan wanita harus menutupi wajah mereka, dan ditemani oleh kerabat laki-laki jika mereka ingin keluar dari rumah mereka.
Wanita yang melanggar aturan terkadang mengalami penghinaan dan pemukulan di depan umum oleh polisi agama Taliban.
"Saya sangat terganggu oleh indikasi awal bahwa Taliban memberlakukan pembatasan ketat terhadap HAM di wilayah yang mereka kuasai, terutama yang menargetkan perempuan dan jurnalis," kata Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres.
“Sangat mengerikan dan memilukan melihat laporan tentang hak-hak yang diperoleh dengan susah payah dari gadis-gadis dan wanita Afghanistan yang direnggut,” sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Sabtu (14/8/2021).
Dia kemudian memperingatkan bahwa mengarahkan serangan terhadap warga sipil adalah pelanggaran serius terhadap hukum humaniter internasional dan merupakan kejahatan perang.
Taliban telah beringsut lebih dekat ke Kabul dan kendali penuh atas Afghanistan, memicu kekhawatiran akan kembalinya rezim brutal mereka yang digulingkan oleh invasi pimpinan Amerika Serikat tahun (AS)2001.
Di bawah interpretasi ketat kelompok hukum Islam, wanita tidak bisa bekerja, anak perempuan tidak diizinkan untuk bersekolah dan wanita harus menutupi wajah mereka, dan ditemani oleh kerabat laki-laki jika mereka ingin keluar dari rumah mereka.
Wanita yang melanggar aturan terkadang mengalami penghinaan dan pemukulan di depan umum oleh polisi agama Taliban.
"Saya sangat terganggu oleh indikasi awal bahwa Taliban memberlakukan pembatasan ketat terhadap HAM di wilayah yang mereka kuasai, terutama yang menargetkan perempuan dan jurnalis," kata Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres.
“Sangat mengerikan dan memilukan melihat laporan tentang hak-hak yang diperoleh dengan susah payah dari gadis-gadis dan wanita Afghanistan yang direnggut,” sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Sabtu (14/8/2021).
Dia kemudian memperingatkan bahwa mengarahkan serangan terhadap warga sipil adalah pelanggaran serius terhadap hukum humaniter internasional dan merupakan kejahatan perang.
(ian)