Perang AS di Afghanistan: Habis Rp14.000 T, Tewaskan 3.586 Tentara NATO, lalu AS Hengkang

Sabtu, 14 Agustus 2021 - 13:56 WIB
loading...
A A A
Sekutu NATO telah bergabung dengan AS dan pemerintah Afghanistan baru mengambil alih kekuasaan pada tahun 2004 tetapi serangan mematikan Taliban terus berlanjut. Gelombang kedatangan pasukan AS di era Presiden Barack Obama pada tahun 2009 membantu mendorong kembali Taliban tetapi itu tidak berjangka panjang.

Pada tahun 2014, pada akhir tahun paling berdarah sejak 2001, pasukan internasional NATO mengakhiri misi tempur mereka, menyerahkan tanggung jawab keamanan kepada tentara Afghanistan.

Itu memberi momentum kepada Taliban dan mereka merebut lebih banyak wilayah.

Pembicaraan damai antara AS dan Taliban dimulai secara tentatif, dengan pemerintah Afghanistan hampir tidak terlibat, dan kesepakatan tentang penarikan tentara AS dan sekutu NATO-nya datang pada Februari 2020 di Qatar.

Kesepakatan AS-Taliban tidak menghentikan serangan Taliban. Kelompok itu mengalihkan fokus mereka ke pasukan keamanan Afghanistan dan warga sipil. Banyak provinsi jatuh ke tangan kelompok itu.

Berikut beberapa provinsi di Afghanistan yang jatuh ke tangan Taliban:

1. Provinsi Zaranj (6 Agustus)
2. Provinsi Sheberghan (7 Agustus)
3. Provinsi Sar-e-Pul (8 Agustus)
4. Provinsi Kunduz (8 Agustus)
5. Provinsi Taluqan (8 Agustus)
6. Provinsi Aybak (9 Agustus)
7. Provinsi Farah (8 Agustus)
8. Provinsi Pul-e-Khumri (10 Agustus)
9. Provinsi Faizabad (11 Agustus)
10. Provinsi Ghazni (12 Agustus)
11. Provinsi Herat (12 Agustus)
12. Provinsi Kandahar (12 Agustus)
13. Provinsi Lashkar Gah (13 Agustus)
14. Provinsi Qala-e Naw (13 Agustus)
15. Provinsi Feruz Koh (13 Agustus)
16. Provinsi Pul-e Alam (13 Agustus)
17. Provinsi Terakot (13 Agustus)
18. Provinsi Qalat (13 Agustus)

Siapa Taliban?

Mereka muncul dalam perang saudara yang mengikuti penarikan pasukan Soviet pada tahun 1989, terutama di barat daya dan daerah perbatasan Pakistan.

Mereka bersumpah untuk memerangi korupsi dan meningkatkan keamanan, tetapi juga mengadopsi hukum Syariah yang keras versi mereka. Kaum pria diminta untuk menumbuhkan janggut dan wanita harus mengenakan burka yang menutupi seluruh tubuh. Televisi, musik, dan bioskop dilarang.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1762 seconds (0.1#10.140)