Taliban Geledah Pintu ke Pintu Cari Wanita Afghanistan untuk Budak Seks
loading...
A
A
A
Kelompok Taliban, yang biasanya membantah melakukan kebrutalan terhadap warga sipil dalam perang saat ini, belum berkomentar atas laporan perburuan para wanita untuk dijadikan budak seks.
Farkhunda Zahra Naderi, yang merupakan anggota Dewan Tinggi untuk Rekonsiliasi Nasional Afghanistan, berbicara tentang ketakutannya bahwa hak-hak sipil yang ada di negara itu akan rusak.
"Ketakutan terbesar saya adalah sekarang mereka meminggirkan perempuan yang telah bekerja di posisi kepemimpinan ini, yang telah menjadi suara yang kuat melawan pelaku yang paling kuat tetapi juga bekerja dengan mereka untuk mengubah situasi di lapangan," katanya.
Jika mereka melenyapkan para pemimpin ini, kata dia, siapa yang akan dibiarkan berbicara untuk perempuan dan mempertahankan pencapaian yang telah dicapai selama 20 tahun terakhir.
Kata-katanya menyoroti dampak dari keputusan AS, Inggris, dan negara-negara NATO lainnya untuk menarik pasukan terakhir yang tersisa dari Afghanistan.
Farkhunda Zahra Naderi, yang merupakan anggota Dewan Tinggi untuk Rekonsiliasi Nasional Afghanistan, berbicara tentang ketakutannya bahwa hak-hak sipil yang ada di negara itu akan rusak.
"Ketakutan terbesar saya adalah sekarang mereka meminggirkan perempuan yang telah bekerja di posisi kepemimpinan ini, yang telah menjadi suara yang kuat melawan pelaku yang paling kuat tetapi juga bekerja dengan mereka untuk mengubah situasi di lapangan," katanya.
Jika mereka melenyapkan para pemimpin ini, kata dia, siapa yang akan dibiarkan berbicara untuk perempuan dan mempertahankan pencapaian yang telah dicapai selama 20 tahun terakhir.
Kata-katanya menyoroti dampak dari keputusan AS, Inggris, dan negara-negara NATO lainnya untuk menarik pasukan terakhir yang tersisa dari Afghanistan.
(min)