Raisi Tunjuk Diplomat Anti-Barat sebagai Menlu Baru Iran
loading...
A
A
A
TEHERAN - Presiden baru Iran, Ebrahim Raisi dilaporkan menunjuk seorang diplomat anti-Barat sebagai Menteri Luar Negeri baru Iran . Raisi menunjuk Hossein Amirabdollahian untuk menggantikan posisi Mohammad Javad Zarif.
Amirabdollahian adalah seorang diplomat senior Iran. Dia pernah menjabat Wakil Menteri Luar Negeri untuk urusan Arab dan Afrika antara 2011 dan 2016 dan juga pernah menjabat sebagai Duta Besar Iran untuk Bahrain, serta Wakil Duta Besar Iran di Irak
Penunjukan Amirabdollahian disampaikan Raisis saat mempresentasikan kabinetnya ke parlemen. Di kesempatan yang sama, dia juga menunjuk Javad Owji, mantan Wakil Menteri Perminyakan sebagai Menteri Perminyakan Iran.
Menteri Luar Negeri dan Menteri Perminyakan adalah dua posisi sensitif, dan penting di Iran.
Menurut seorang pejabat Iran yang terlibat dalam pembicaraan nuklir di Wina, penunjukan Amirabdollahian menunjukan bahwa Teheran akan mengambil jalur keras dalam pembicaraan tersebut.
"Amirabdollahian adalah diplomat garis keras. Jika kementerian luar negeri tetap bertanggung jawab atas dokumen nuklir Iran, maka jelas Teheran akan mengambil garis yang sangat keras dalam pembicaraan,”ujarnya, seperti dilansir Reuters pada Rabu (11/8/2021).
Dia diyakini memiliki hubungan dekat dengan Garda Revolusi,Hizbullah Lebanon dan proksi Iran lainnya di sekitar Timur Tengah.
"Pilihan Raisi menunjukkan bahwa dia memberikan arti penting pada isu-isu regional dalam kebijakan luar negerinya," kata seorang mantan pejabat Iran, yang juga berbicara dalam kondisi anonim.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
Amirabdollahian adalah seorang diplomat senior Iran. Dia pernah menjabat Wakil Menteri Luar Negeri untuk urusan Arab dan Afrika antara 2011 dan 2016 dan juga pernah menjabat sebagai Duta Besar Iran untuk Bahrain, serta Wakil Duta Besar Iran di Irak
Penunjukan Amirabdollahian disampaikan Raisis saat mempresentasikan kabinetnya ke parlemen. Di kesempatan yang sama, dia juga menunjuk Javad Owji, mantan Wakil Menteri Perminyakan sebagai Menteri Perminyakan Iran.
Menteri Luar Negeri dan Menteri Perminyakan adalah dua posisi sensitif, dan penting di Iran.
Menurut seorang pejabat Iran yang terlibat dalam pembicaraan nuklir di Wina, penunjukan Amirabdollahian menunjukan bahwa Teheran akan mengambil jalur keras dalam pembicaraan tersebut.
"Amirabdollahian adalah diplomat garis keras. Jika kementerian luar negeri tetap bertanggung jawab atas dokumen nuklir Iran, maka jelas Teheran akan mengambil garis yang sangat keras dalam pembicaraan,”ujarnya, seperti dilansir Reuters pada Rabu (11/8/2021).
Dia diyakini memiliki hubungan dekat dengan Garda Revolusi,Hizbullah Lebanon dan proksi Iran lainnya di sekitar Timur Tengah.
"Pilihan Raisi menunjukkan bahwa dia memberikan arti penting pada isu-isu regional dalam kebijakan luar negerinya," kata seorang mantan pejabat Iran, yang juga berbicara dalam kondisi anonim.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(ian)