Gubernur New York Andrew Cuomo Mundur karena Skandal Pelecehan Seks

Rabu, 11 Agustus 2021 - 07:04 WIB
loading...
Gubernur New York Andrew...
Gubernur New York Andrew Cuomo mengundurkan diri dalam pidato di televisi. Foto/REUTERS
A A A
NEW YORK - Gubernur New York Andrew Cuomo mengundurkan diri setelah penyelidikan menemukan dia melakukan pelecehan seksual terhadap banyak wanita.

Skandal itu membuat banyak pihak berupaya memecatnya jika dia tetap memegang jabatan gubernur.

"Cara terbaik yang bisa saya bantu sekarang adalah jika saya minggir," ujar dia, sambil terus menyangkal klaim tersebut. Pengunduran diri tersebut akan berlaku dalam 14 hari.



Wakil Gubernur Kathy Hochul akan menggantikan Cuomo dan menjadi wanita pertama yang memimpin negara bagian New York.



Cuomo telah menghadapi tekanan untuk mengundurkan diri dari sesama petinggi Partai Demokrat, termasuk Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.



Hanya setahun yang lalu dia menikmati pujian ketika jutaan rakyat Amerika Serikat setiap hari mendengarkan briefing televisi tanpa basa-basi tentang pandemi virus corona.

Cuomo adalah gubernur New York ketiga berturut-turut yang meninggalkan kantor dalam awan skandal.

Mengapa Cuomo mengundurkan diri? Investigasi independen oleh kantor Kejaksaan Agung New York menemukan Cuomo, 63, melakukan pelecehan seksual terhadap 11 wanita, termasuk pegawai negeri sipil.

Para wanita itu menuduh bahwa dia membuat komentar seksual, menyentuh atau meraba-raba mereka secara tidak pantas, dan mencium mereka tanpa persetujuan.

Laporan itu membuat banyak tokoh Demokrat berbalik melawan Cuomo, termasuk Ketua DPR Nancy Pelosi, pemimpin Senat Chuck Schumer dan dua senator AS di New York.

Rekan-rekannya dari Partai Demokrat New York telah memulai rencana memakzulkannya. Dia masih menghadapi penyelidikan kriminal terkait dengan klaim pelecehan tersebut.

Saat dia mengumumkan pengunduran dirinya pada Selasa (10/8), Cuomo terus menyangkal tuduhan pelecehan seksual tetapi mengatakan dia ingin "sangat, sangat" meminta maaf kepada wanita mana pun yang mungkin tersinggung oleh tindakannya.

"Dalam pikiran saya, saya tidak pernah melewati batas dengan siapa pun, tetapi saya tidak menyadari sejauh mana garis itu telah digambar ulang," papar dia.

Dia menambahkan, “Naluri saya adalah untuk melawan kontroversi ini, karena saya percaya itu bermotif politik."

Tetapi dia mengatakan mengundurkan diri karena "lintasan saat ini" dari skandal itu akan menghasilkan gangguan selama berbulan-bulan dan "menelan biaya jutaan dolar pembayar pajak."

Cuomo mengatakan tuduhan itu telah merusak hubungannya dengan para putrinya.

"Saya telah duduk di sofa bersama mereka, mendengar tuduhan buruk selama berpekan-pekan. Saya telah melihat sorot mata mereka, dan ekspresi di wajah mereka. Itu menyakitkan," papar dia.

Dia mengatakan kepada para putrinya bahwa dia "tidak pernah dan tidak akan pernah dengan sengaja tidak menghormati seorang wanita."

Menyusul pengumuman Cuomo, Walikota New York City Bill de Blasio, seorang kritikus lama gubernur, mengatakan, "Sudah lewat waktu baginya untuk mengundurkan diri.”

"Saya menghormati keputusan gubernur," ujar Biden kepada wartawan di Gedung Putih. "Saya menghormati keputusan yang dia buat."

Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki sebelumnya mengatakan presiden belum berbicara dengan teman lamanya sejak laporan itu diterbitkan dan tidak memiliki pemberitahuan sebelumnya tentang pengunduran dirinya.

Adik laki-laki Cuomo, pembawa acara CNN primetime Chris Cuomo, juga menghadapi seruan untuk mengundurkan diri setelah terungkap bahwa dia telah menasihati gubernur menjelang pengumumannya pada Selasa.

Chris Cuomo pada Mei telah meminta maaf kepada pemirsa karena membuat strategi dengan saudaranya tentang cara menangani klaim pelanggaran awal.

Dia mengundurkan diri dari meliput masalah ini, dan belum mengomentari laporan resmi. Sejak itu dia pergi berlibur.

Penyelidikan federal yang terpisah juga mencari tahu apakah kantor gubernur dengan sengaja mengurangi jumlah kematian akibat COVID di panti jompo New York.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0795 seconds (0.1#10.140)