Jenderal Inggris: Penarikan Pasukan dari Afghanistan adalah Kesalahan, Bisa Bahayakan Eropa
loading...
A
A
A
LONDON - Richard Barrons, mantan kepala Komando Pasukan Gabungan Inggris, menyebut penarikan pasukan asing dari Afghanistan sebagai "kesalahan strategis". Dia memperingatkan bahwa hal ini bisa membahayakan Eropa.
Berbicara saat melakukan wawancara dengan BBC, Jenderal Inggris itu mengaku tidak percaya bahwa penarikan pasukan ini sejalan dengan kepentingan Inggris dan Eropa.
"Saya tidak percaya itu demi kepentingan kami sendiri, dalam membuat keputusan untuk pergi, kami tidak hanya, saya pikir, menjual masa depan Afghanistan ke tempat yang sangat sulit, kami juga telah mengirim pesan yang sangat disayangkan ke sekutu di Teluk, Afrika dan Asia,” kata Barrons.
Dia menuturkan bahwa penarikan pasukan ini juga menunjukan bahwa Barat tidak memiliki nyali untuk mengelola krisis yang ada dan memastikan bahwa jika ada krisis kemanusian, mereka tidak menjadi pihak yang disalahkan.
“Kita tidak punya nyali untuk melihat hal-hal ini dan lebih baik pergi daripada memastikan bahwa krisis kemanusiaan atau politik tidak terjadi,” ujarnya, seperti dilansir Sputnik pada Senin (9/8/2021).
Barrons juga memperingatkan kemungkinan konsekuensi luas dari penarikan itu, dengan kemungkinan teroris dapat menjadi Afghanistan “laboratorium” untuk melancarkan serangan di Eropa dan tempat lain di dunia.
“Kita akan menanggung risiko dengan entitas teroris kembali muncul di Afghanistan untuk membawa kerugian di Eropa dan di tempat lain, jadi saya pikir ini adalah hasil strategis yang sangat buruk,” tukasnya.
Berbicara saat melakukan wawancara dengan BBC, Jenderal Inggris itu mengaku tidak percaya bahwa penarikan pasukan ini sejalan dengan kepentingan Inggris dan Eropa.
"Saya tidak percaya itu demi kepentingan kami sendiri, dalam membuat keputusan untuk pergi, kami tidak hanya, saya pikir, menjual masa depan Afghanistan ke tempat yang sangat sulit, kami juga telah mengirim pesan yang sangat disayangkan ke sekutu di Teluk, Afrika dan Asia,” kata Barrons.
Dia menuturkan bahwa penarikan pasukan ini juga menunjukan bahwa Barat tidak memiliki nyali untuk mengelola krisis yang ada dan memastikan bahwa jika ada krisis kemanusian, mereka tidak menjadi pihak yang disalahkan.
“Kita tidak punya nyali untuk melihat hal-hal ini dan lebih baik pergi daripada memastikan bahwa krisis kemanusiaan atau politik tidak terjadi,” ujarnya, seperti dilansir Sputnik pada Senin (9/8/2021).
Barrons juga memperingatkan kemungkinan konsekuensi luas dari penarikan itu, dengan kemungkinan teroris dapat menjadi Afghanistan “laboratorium” untuk melancarkan serangan di Eropa dan tempat lain di dunia.
“Kita akan menanggung risiko dengan entitas teroris kembali muncul di Afghanistan untuk membawa kerugian di Eropa dan di tempat lain, jadi saya pikir ini adalah hasil strategis yang sangat buruk,” tukasnya.
(ian)