Taliban Bunuh Juru Bicara Pemerintah Afghanistan saat Salat Jumat

Jum'at, 06 Agustus 2021 - 20:54 WIB
loading...
Taliban Bunuh Juru Bicara...
Juru bicara pemerintah Afghanistan Dawa Khan Menapal. Foto/internet
A A A
KABUL - Militan Taliban membunuh juru bicara pemerintah Afghanistan Dawa Khan Menapal di Kabul. Pembunuhan itu jadi pukulan telak kepada pemerintah Afghanistan.

Serangan Taliban makin menggila seiring penarikan pasukan asing dari Afghanistan.

Pembunuhan Kepala Pusat Media dan Informasi Pemerintah Dawa Khan Menapal adalah yang terbaru dari serangkaian serangan yang bertujuan melemahkan pemerintahan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani yang terpilih secara demokratis.



Dalam satu tweet, Kuasa Usaha Amerika Serikat (AS) Ross Wilson mengatakan dia sedih dan muak dengan kematian Menapal.



Menurut Wilson, Menapal adalah teman yang memberikan informasi yang sebenarnya kepada semua warga Afghanistan.



"Pembunuhan-pembunuhan ini merupakan penghinaan terhadap hak asasi manusia dan kebebasan berbicara warga Afghanistan," ujar dia.

Puluhan aktivis sosial, jurnalis, birokrat, hakim dan tokoh masyarakat yang berjuang mempertahankan pemerintahan liberal telah dibunuh Taliban untuk membungkam perbedaan pendapat di negara itu.

Berjuang untuk menerapkan kembali hukum Islam yang ketat setelah digulingkan pada 2001 oleh pasukan pimpinan AS, Taliban meningkatkan kampanye mereka untuk mengalahkan pemerintah yang didukung AS saat pasukan asing menyelesaikan penarikan mereka setelah 20 tahun perang.

Seorang pejabat di kementerian dalam negeri federal mengatakan "teroris biadab membunuh" Menapal saat salat Jumat.

"Dia (Menapal) adalah seorang pemuda yang berdiri seperti gunung di hadapan propaganda musuh, dan yang selalu menjadi pendukung utama rezim (Afghanistan)," ungkap Mirwais Stanikzai, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan.

“Di tempat lain, pejuang Taliban mengintensifkan bentrokan dengan pasukan Afghanistan dan menyerang milisi yang bersekutu dengan pemerintah, memperluas dominasi mereka di kota-kota perbatasan dan mendekati dua ibu kota provinsi,” ungkap pejabat Afghanistan.

Sebanyak 10 tentara Afghanistan dan seorang komandan anggota bersenjata milik kelompok milisi Abdul Rashid Dostum di provinsi utara Jowzjan tewas.

"Taliban melancarkan serangan kekerasan di pinggiran (ibu kota provinsi) Sheberghan pekan ini dan selama bentrokan hebat seorang komandan pasukan milisi pro-pemerintah yang setia kepada Dustom tewas," ujar Abdul Qader Malia, wakil gubernur provinsi Jowzjan.

Anggota dewan provinsi lainnya mengatakan sembilan dari 10 distrik Jowzjan sekarang dikendalikan Taliban dan pertempuran untuk mengendalikan Sheberghan sedang berlangsung.

Di provinsi Helmand selatan, kerusakan properti sipil memperburuk krisis kemanusiaan ketika toko-toko terbakar dalam pertempuran selama sepekan untuk menguasai ibu kota Lashkar Gah.

Perserikatan Bangsa-Bangsa pekan ini mengatakan sangat prihatin dengan keselamatan puluhan ribu warga yang terperangkap di kota itu.

"Kekerasan hanya meningkat dan tidak ada cara untuk menilai kerusakan di Lashkar Gah karena kedua belah pihak terkunci dalam pertempuran darat yang intens, bahkan sulit menemukan mayat oleh badan-badan bantuan," ujar seorang pejabat senior keamanan Barat di Kabul.

Kantor kelompok bantuan Aksi Melawan Kelaparan Lashkar Gah terkena bom selama pertempuran di daerah itu pada Kamis.

"Warga sipil menemukan diri mereka berada di antara pihak-pihak yang bertikai. Mereka terusir dari rumah mereka dan sering kali menjadi korban pertama konflik," ujar Mike Bonke, direktur negara Action Against Hunger di Afghanistan.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Rusia Hapus Taliban...
Rusia Hapus Taliban dari Daftar Teroris, Afghanistan Perluas Kerja Sama
Tak Tiru Ukraina, Taliban...
Tak Tiru Ukraina, Taliban Tidak Akan Tawarkan Mineral Langka ke AS
Senator Top AS: Ukraina...
Senator Top AS: Ukraina Bisa Lebih Buruk daripada Afghanistan
5 Negara Korup dengan...
5 Negara Korup dengan Militer Terlemah, Nomor 1 dan 4 Berpenduduk Mayoritas Muslim
Perang 2 Negara Muslim...
Perang 2 Negara Muslim Makin Panas, Tentara Pakistan dan Afghanistan Baku Tembak di Perbatasan
Trump Ingin Tentara...
Trump Ingin Tentara AS Kembali ke Afghanistan karena Rudal Nuklir China
Pernah Mempertaruhkan...
Pernah Mempertaruhkan Nyawa untuk SBS dan SAS, 2.000 Mantan Tentara Afghan Tidak Dapat Suaka ke Inggris
Eks Agen CIA Klaim Tahu...
Eks Agen CIA Klaim Tahu Lokasi Tabut Perjanjian yang Disebutkan dalam Alkitab
Jelang Musim Haji, Arab...
Jelang Musim Haji, Arab Saudi Peringatkan Jemaah Gunakan Visa Khusus atau Kena Denda
Rekomendasi
Trump Bikin Apple Panik:...
Trump Bikin Apple Panik: Harga iPhone Bakal Naik Drastis, Sementara Penjualan Sedang Lesu
GRP Gandeng Mitra Baru...
GRP Gandeng Mitra Baru Dorong Pengadaan Berkelanjutan dan Dekarbonisasi Rantai Pasok
Hancurkan Yaman 4-1,...
Hancurkan Yaman 4-1, Timnas Indonesia U-17 Tembus Piala Dunia U-17
Berita Terkini
Ironis! Tak Ada Negara...
Ironis! Tak Ada Negara Uni Eropa yang Mau Menangkap Netanyahu, Si Penjahat Perang Gaza
19 menit yang lalu
Siapa Monther Abed?...
Siapa Monther Abed? Satu-satunya Korban Selamat Pembantaian Paramedis di Rafah oleh Israel
6 jam yang lalu
Dubes Israel Diusir...
Dubes Israel Diusir dari Pertemuan Tahunan Uni Afrika
8 jam yang lalu
Pasukan Israel Bunuh...
Pasukan Israel Bunuh Bocah Palestina Berkewarganegaraan AS di Tepi Barat
9 jam yang lalu
Angkatan Laut Inggris...
Angkatan Laut Inggris Takut dengan Kapal Pesiar Mewah Rusia
10 jam yang lalu
Diancam Trump, Milisi...
Diancam Trump, Milisi yang didukung Iran di Irak Siap Lucuti Senjata
10 jam yang lalu
Infografis
Netanyahu Marah Saat...
Netanyahu Marah Saat Macron Desak Israel Berhenti Bunuh Bayi-bayi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved