Warga Australia yang Tinggal di Luar Negeri Bisa 'Terjebak' Jika Pulang

Jum'at, 06 Agustus 2021 - 17:01 WIB
loading...
A A A
Bulan lalu, Australia mengurangi separuh jumlah kedatangan yang diizinkan karena wabah varian Delta.

Banyak warga Australia telah menyatakan kemarahannya atas kebijakan terbaru, yang dicap beberapa orang sebagai tindakan biadab.

Alexandra Phelan yang tinggal di Amerika Serikat mentweet bahwa dia "terbangun dengan berita bahwa saya secara efektif diasingkan dari negara saya."

Sementara kebijakan menutup perbatasan sebagian besar didukung di Australia, banyak juga yang mengkritik dampaknya terhadap warga negara.

BBC telah diberitahu tentang kasus-kasus pada tahun lalu di mana warga Australia tidak dapat pergi untuk merawat orang yang dicintai yang sakit atau sekarat, atau untuk mengambil anak-anak mereka dari kerabat.

Pakar hukum mempertanyakan apakah aturan Australia melanggar hak konstitusional dengan secara efektif mencegah beberapa warga negara untuk dapat pulang.

Pemerintah mengatakan Australia tidak akan membuka kembali perbatasannya sampai setidaknya 80% dari populasinya divaksinasi, kemungkinan tahun depan. Total saat ini adalah 19% populasi divaksinasi.

Lebih dari setengah dari 26 juta warga Australia saat ini terkunci, karena varian Delta di Sydney, Melbourne dan Brisbane.

Sydney jadi kota yang paling parah dilanda pandemi dan mencatat lebih dari 4.300 kasus.

Pada Jumat, negara bagian New South Wales melaporkan 291 kasus baru, jumlah kasus harian tertinggi dalam pandemi sejauh ini.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1840 seconds (0.1#10.140)