WHO Minta Dunia Tunda Pemberian Dosis Ketiga Vaksin Covid-19

Kamis, 05 Agustus 2021 - 18:05 WIB
loading...
WHO Minta Dunia Tunda...
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan dunia untuk menunda pemberian dosis ketiga vaksin Covid-19, setidaknya hingga akhir September mendatang. Foto/REUTERS
A A A
JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan dunia untuk menunda pemberian dosis ketiga vaksin Covid-19 , setidaknya hingga akhir September mendatang. WHO mengatakan, hal ini dilakukan untuk memungkinkan setidaknya 10 persen populasi global mendapatkan vaksinasi.

"WHO menyerukan moratorium booster hingga setidaknya akhir September, untuk memungkinkan setidaknya 10 persen dari populasi setiap negara divaksinasi," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Ghebreyesus.

“Untuk mewujudkannya, kami membutuhkan kerja sama semua orang, terutama segelintir negara dan perusahaan yang mengendalikan pasokan vaksin global,” sambungnya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (5/8/2021).

Seruan Tedros datang setelah Israel pekan lalu mulai memberikan dosis ketiga vaksin Covid-19 kepada orang berusia 60 tahun ke atas yang telah mendapat dua suntikan pertama, setidaknya lima bulan lalu.

Negara-negara lain sedang mempertimbangkan suntikan penguat untuk melindungi mereka yang rentan. Turki juga menawarkan suntikan booster untuk orang berusia 50 tahun ke atas.

Tedros mengatakan, sejauh ini, lebih dari 4 miliar dosis vaksin telah diberikan secara global.

"Lebih dari 80 persen telah pergi ke negara-negara berpenghasilan tinggi dan menengah ke atas, meskipun jumlah mereka kurang dari setengah populasi dunia," kata Tedros.

Dia mengatakan sangat memahami kekhawatiran pemerintah untuk melindungi rakyat mereka dari varian Delta yang menyebar cepat, yang setidaknya ada di 132 negara. Baca juga: BTS Army Indonesia Bagikan 10.000 Dosis Vaksin Covid-19 ke Masyarakat, WHO Beri Apresiasi

"Tetapi kami tidak dapat menerima negara-negara yang telah menggunakan sebagian besar pasokan vaksin global menggunakan lebih banyak lagi, sementara orang-orang yang paling rentan di dunia tetap tidak terlindungi,” tukasnya.
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1394 seconds (0.1#10.140)