Maju Jadi Cawapres, Ratu Kecantikan Nikaragua Ditangkap

Kamis, 05 Agustus 2021 - 07:56 WIB
loading...
Maju Jadi Cawapres,...
Ratu kecantikan Nikaragua 2017, Berenice Quezada, yang maju sebagai calon wakil presiden Nikaragua dari partai oposisi ditangkap polisi. Foto/REUTERS/Stringer
A A A
MANAGUA - Ratu kecantikan Nikaragua 2017, Berenice Quezada, ditangkap polisi dan dijadikan tahanan rumah. Dia ditangkap setelah maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) dari kubu oposisi.

Partai oposisi Nikaragua, Citizens Alliance for Liberty (CxL), membenarkan bahwa cawapresnya dimasukkan ke dalam tahanan rumah sejak Rabu malam.



Nikaragua dijadwalkan mengadakan pemilihan presiden pada 7 November.

Quezada, yang memenangkan kontes kecantikan Miss Nikaragua 2017, adalah pasangan calon presiden CxL, mantan komandan Contra Oscar Sobalvarro, yang berjuang melawan pemerintahan presiden saat ini, Daniel Ortega, pada tahun 1980-an.

"Kami mengumumkan bahwa hari ini pukul 21.30, Berenice Quezada, calon wakil presiden untuk CxL, diberitahu di rumahnya oleh otoritas kehakiman dan Kementerian Publik, didampingi oleh polisi, bahwa mulai saat itu dia tetap dalam tahanan rumah," tulis partai tersebut di Twitter seraya menuntut agar Quezada dibebaskan dan hak asasi manusianya dihormati.



Insiden yang dialami Quezada menyusul penangkapan tujuh calon presiden yang melawan Ortega, termasuk Cristiana Chamorro—putri mantan Presiden Nikaragua Violeta Chamorro—, dan Noel Vidaurre. Noel ditangkap polisi pada 25 Juli atas tuduhan merusak kedaulatan negara.

Calon presiden Oscar Sobalvarro mengecam keras penangkapan ratu kecantikan yang jadi pasangannya dalam pemilihan presiden.

“Negara ini telah mengalami terlalu banyak pelecehan dan penindasan, dan orang Nikaragua layak untuk hidup dalam damai,” kata Sobalvarro seperti dikutip The Guardian, Kamis (5/8/2021).

Media Nikaragua, Confidencial, melaporkan pada hari Selasa bahwa pengaduan "kejahatan terorisme" telah diajukan terhadap Quezada pada hari Selasa ke dewan pemilihan presiden Nikaragua atas komentar kritisnya tentang kurangnya kebebasan di negara tersebut.

Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa telah menjatuhkan sanksi terhadap anggota keluarga Ortega, termasuk istri dan wakil presidennya, Rosario Murillo, serta tokoh-tokoh dalam pemerintahan, memperingatkan bahwa pemilihan presiden 7 November tidak dapat bebas dengan sebagian besar lawan Ortega dipenjara.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2307 seconds (0.1#10.140)