Setelah Ladang Silo, China Bangun Terowongan Baru di Tempat Uji Coba Nuklir

Sabtu, 31 Juli 2021 - 11:42 WIB
loading...
Setelah Ladang Silo, China Bangun Terowongan Baru di Tempat Uji Coba Nuklir
Citra satelit memperlihatkan terowongan baru sedang dibangun di tempat uji coba nuklir China. Foto/NPR
A A A
WASHINGTON - China tampaknya memperluas kompleks pengujian senjata nuklirnya yang luas di gurun barat negara itu. Citra satelit menunjukkan kemungkinan terowongan baru sedang digali dan jalan baru ditambahkan di situs yang dikenal sebagai Lop Nur, tempat China menguji senjata nuklirnya di masa lalu.

"Ini adalah konstruksi baru yang terkait dengan area yang di masa lalu mendukung kegiatan uji coba nuklir," terang Renny Babiarz, wakil presiden untuk analisis dan operasi di AllSource Analysis, sebuah perusahaan analisis geospasial swasta yang melihat terowongan itu menggunakan citra satelit dari perusahaan komersial Planet seperti dikutip dari NPR, Sabtu (31/7/2021).

Tetapi Babiarz menambahkan bahwa masih belum jelas untuk apa terowongan itu akan digunakan. China belum melakukan uji coba nuklir skala penuh sejak 1990-an, ketika China dan kekuatan nuklir utama dunia lainnya menandatangani moratorium pengujian sukarela. Pemerintah China, dan negara-negara lain termasuk Amerika Serikat (AS), terus menguji komponen non-nuklir senjata nuklir yang kadang-kadang dilakukan di bawah tanah.

Berita terowongan baru ini muncul setelah dua kelompok peneliti berbeda menemukan ladang silo rudal nuklir raksasa yang sedang dibangun di bagian lain negara itu awal bulan ini.

"Selama satu setengah tahun terakhir, China telah membangun setidaknya dua fasilitas besar, masing-masing dengan lebih dari 100 silo rudal," kata Jeffrey Lewis, seorang profesor di Institut Studi Internasional Middlebury di Monterey, yang mengumumkan penemuan lapangan pertama pada 2 Juli.



"China memiliki 18 silo sebelum ini," imbuhnya.

Lewis mencatat bahwa bahkan dengan silo rudal yang baru ditemukan, kekuatan nuklir China tetap jauh lebih kecil daripada Amerika.

"Kami sedang mengerjakan lebih dari 200 silo, yang merupakan sesuatu," katanya.

"Tapi Amerika Serikat memiliki lebih dari 400," imbuhnya.



Sebagian didasarkan pada ukuran pegunungan yang relatif kecil di mana terowongan sedang digali, Lewis berpikir terowongan baru akan mendukung tes yang lebih kecil. "Saya adalah seseorang yang berpikir bahwa itu mungkin yang disebut uji coba nuklir 'subkritis', yang juga dilakukan Amerika Serikat di bawah tanah di lokasi uji coba nuklir kami di Nevada," ujarnya.

Temuan kedua ladang silo rudal balistik baru China diumumkan tengah pekan ini. Ladang silo baru itu ditemukan di provinsi Xinjiang timur yang terpencil di negara itu oleh Federasi Ilmuwan Amerika (FAS).



Terkait temuan dua ladang silo, juru bicara Keduataan Besar China di Washington, Liu Pengyu, menolak mengomentari situs itu sendiri, tetapi dia mengatakan bahwa China tetap berkomitmen pada moratorium uji coba nuklir. Dia juga keberatan dengan tuduhan AS yang tidak dapat diterima bahwa pemerintah China dengan cara apa pun berusaha merusak Perjanjian Larangan Uji Komprehensif, sebuah perjanjian yang belum diratifikasi yang tetap menjadi dasar jeda global untuk uji coba nuklir.
(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2005 seconds (0.1#10.140)