Kim Jong-un Perintahkan Militer Korut Bersiap Hadapi Provokasi
loading...
A
A
A
SEOUL - Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un , telah menginstruksikan militer negaranya untuk menyelesaikan persiapan guna mengatasi setiap provokasi militer musuh. Demikian laporan Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), kantor berita resmi Korut .
"Para komandan dan pejabat politik harus memfokuskan semua upaya untuk menyelesaikan persiapan untuk secara aktif dan ofensif menghadapi setiap provokasi militer musuh," kata Kim Jong-un ketika memimpin lokakarya untuk komandan militer dan kader politik di Pyongyang pada 24-27 Juli seperti dikutip Xinhua dari KCNA, Jumat (30/7/2021).
Menurut KCNA, Kim Jong-un meminta semua komandan dan komisaris politik Tentara Rakyat Korea (KPA) untuk melakukan upaya dua kali lipat dari sebelumnya untuk secara serius meninjau keseluruhan pekerjaan mereka, dan menemukan cara untuk mengatasi kekurangan dan penyimpangan serta bertukar pengalaman.
Selama lokakarya empat hari, diktator muda Korut itu menuduh "pasukan musuh" mengintensifkan latihan perang agresif dan gigih untuk agresi. Ia lantas menyerukan pasukan militer Korut mengabdikan hidup mereka untuk melindungi rakyat dan properti mereka.
Hadir dalam lokakarya tersebut para panglima militer dan komisaris politik seluruh jajaran KPA dan pejabat Biro Politik Umum KPA, Staf Umum KPA dan Kementerian Pertahanan Negara.
Semenanjung Korea secara teknis tetap dalam keadaan perang karena kedua belah pihak tidak pernah menandatangani perjanjian damai yang sebenarnya dan hubungan mereka tetap tegang.
Pada Selasa, Pyongyang dan Seoul memulihkan saluran komunikasi, yang tetap ditutup selama lebih dari setahun, sebagai tanda mencairnya hubungan antara tetangga itu.
Lihat Juga: Intelijen Kyiv: Pasukan Khusus Korut Habisi 8 Tentara Rusia karena Dikira Prajurit Ukraina
"Para komandan dan pejabat politik harus memfokuskan semua upaya untuk menyelesaikan persiapan untuk secara aktif dan ofensif menghadapi setiap provokasi militer musuh," kata Kim Jong-un ketika memimpin lokakarya untuk komandan militer dan kader politik di Pyongyang pada 24-27 Juli seperti dikutip Xinhua dari KCNA, Jumat (30/7/2021).
Menurut KCNA, Kim Jong-un meminta semua komandan dan komisaris politik Tentara Rakyat Korea (KPA) untuk melakukan upaya dua kali lipat dari sebelumnya untuk secara serius meninjau keseluruhan pekerjaan mereka, dan menemukan cara untuk mengatasi kekurangan dan penyimpangan serta bertukar pengalaman.
Selama lokakarya empat hari, diktator muda Korut itu menuduh "pasukan musuh" mengintensifkan latihan perang agresif dan gigih untuk agresi. Ia lantas menyerukan pasukan militer Korut mengabdikan hidup mereka untuk melindungi rakyat dan properti mereka.
Hadir dalam lokakarya tersebut para panglima militer dan komisaris politik seluruh jajaran KPA dan pejabat Biro Politik Umum KPA, Staf Umum KPA dan Kementerian Pertahanan Negara.
Semenanjung Korea secara teknis tetap dalam keadaan perang karena kedua belah pihak tidak pernah menandatangani perjanjian damai yang sebenarnya dan hubungan mereka tetap tegang.
Pada Selasa, Pyongyang dan Seoul memulihkan saluran komunikasi, yang tetap ditutup selama lebih dari setahun, sebagai tanda mencairnya hubungan antara tetangga itu.
Lihat Juga: Intelijen Kyiv: Pasukan Khusus Korut Habisi 8 Tentara Rusia karena Dikira Prajurit Ukraina
(ian)