Kim Jong-un: Situasi Covid-19 di Korut Tak Kurang Menantang dari Perang Korea
loading...
A
A
A
PYONGYANG - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un mengatakan negaranya sedang menghadapi kesulitan seperti perang selama pandemi global dalam pidatonya pada upacara peringatan Perang Korea ke-68.
“Kita menghadapi kesulitan dan kesusahan yang disebabkan krisis kesehatan global yang belum pernah terjadi sebelumnya dan lockdown berkepanjangan yang tidak kalah menantangnya dengan yang terjadi selama perang,” ungkap Kim kepada ribuan veteran dan tamu dari tribun yang didirikan di kaki Monumen Kemenangan Perang Pembebasan Tanah Air di ibu kota Pyongyang pada Selasa (27/7).
Pemimpin Korea Utara itu berjanji dengan menegaskan, “Sama seperti generasi para pemenang, generasi kita akan melanjutkan tradisi yang indah ini dan mengubah masa sulit yang menentukan ini menjadi kemenangan baru yang lebih besar lagi.”
Menurut perkiraan intelijen Korea Selatan (Korsel), Kim telah kehilangan 10-20 kg bobot tubuhnya dalam beberapa bulan terakhir
Ini bukan pertama kalinya Kim mengakui bahwa negaranya sedang melalui masa yang sulit.
Pada April, dia menyebutnya sebagai masa "yang terburuk dalam sejarah." Dan, bulan lalu, pemimpin tertinggi memperingatkan situasi pangan “menjadi tegang” di negara itu, tetapi mengaitkan masalah ini dengan akibat topan tahun lalu.
Menurut media Korea Selatan, harga pangan telah meroket di Korea Utara, dengan harga satu kilogram pisang seharga USD45.
“Kita menghadapi kesulitan dan kesusahan yang disebabkan krisis kesehatan global yang belum pernah terjadi sebelumnya dan lockdown berkepanjangan yang tidak kalah menantangnya dengan yang terjadi selama perang,” ungkap Kim kepada ribuan veteran dan tamu dari tribun yang didirikan di kaki Monumen Kemenangan Perang Pembebasan Tanah Air di ibu kota Pyongyang pada Selasa (27/7).
Pemimpin Korea Utara itu berjanji dengan menegaskan, “Sama seperti generasi para pemenang, generasi kita akan melanjutkan tradisi yang indah ini dan mengubah masa sulit yang menentukan ini menjadi kemenangan baru yang lebih besar lagi.”
Menurut perkiraan intelijen Korea Selatan (Korsel), Kim telah kehilangan 10-20 kg bobot tubuhnya dalam beberapa bulan terakhir
Ini bukan pertama kalinya Kim mengakui bahwa negaranya sedang melalui masa yang sulit.
Pada April, dia menyebutnya sebagai masa "yang terburuk dalam sejarah." Dan, bulan lalu, pemimpin tertinggi memperingatkan situasi pangan “menjadi tegang” di negara itu, tetapi mengaitkan masalah ini dengan akibat topan tahun lalu.
Menurut media Korea Selatan, harga pangan telah meroket di Korea Utara, dengan harga satu kilogram pisang seharga USD45.