Pernikahan Mewah Putri Petinggi Hizbullah Picu Kemarahan Rakyat Lebanon

Kamis, 29 Juli 2021 - 09:41 WIB
loading...
Pernikahan Mewah Putri...
Pernikahan mewah putri petinggi Hizbullah memicu kemarahan rakyat Lebanon. Foto/Al Arabiya
A A A
BEIRUT - Pernikahan mewah putri seorang wakil dari Hizbullah memicu kontroversi di kalangan rakyat Lebanon , yang prioritas utamanya adalah untuk mengamankan kebutuhan hidup di tengah runtuhnya negara dan krisis sosial-ekonomi yang sedang berlangsung.

Kemewahan pernikahan putri mantan wakil Hizbullah di parlemen, Nawar al-Sahli, membuat marah banyakwarga Lebanon, yang menyatakan kecaman keras mereka di media sosial.

Para netizen menyerang kebijakan Hizbullah yang meminta para pendukungnya untuk bertahan, sementara para wakilnya menikmati uangg dan membelanjakannya untuk pesta dan pernikahan.

Pengguna media sosial menilai bahwa menghabiskan uang dalam jumlah besar untuk pernikahan, seperti yang terjadi pada putri al-Sahli, bertentangan dengan prinsip yang diklaim oleh partai, menekankan bahwa itu adalah provokasi kepada orang-orang yang berada di ambang kemiskinan.



Situs-situs di Lebanon mengedarkan klip video dari upacara tersebut, yang menunjukkan kemewahan besar dalam hal dekorasi pesta, gaun pengantin, yang diperkirakan mencapai ribuan dolar, minuman, dan detail lainnya.

Di sisi lain, al-Sahili memecah kebisuannya dan mengomentari kegemparan itu. Ia mengklaim bahwa suami putrinya yang mengurus biaya upacara, dan dia tidak tahu bahwa pernikahan itu akan membahayakan warga Lebanon, meminta maaf atas apa yang terjadi seperti dikutip dari Al Arabiya, Kamis (29/7/2021).

Namun permintaan maaf ini ini disambut dengan gaung yang lebih luas dan kemarahan yang lebih besar, terutama karena terjadi selama krisis kekurangan obat-obatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, listrik serta banyak krisis ekonomi lainnya yang menimpa Lebanon.

Selama berbulan-bulan, Lebanon telah berada di bawah beban kondisi ekonomi yang memburuk dan krisis politik yang mencekik, serta ekonomi berada di ambang kehancuran setelah beberapa dekade salah urus dan korupsi.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1361 seconds (0.1#10.140)