Afghanistan di Ujung Tanduk, AS Bersumpah Terus Bombardir Taliban
loading...
A
A
A
KABUL - Militer Amerika Serikat (AS) bersumpah akan terus membombardir kelompok Taliban setelah nasib Afghanistan berada di ujung tanduk seiring dengan penarikan total tentara Amerika dan sekutu NATO-nya.
Janji dukungan Amerika itu disampaikan Jenderal Kenneth McKenzie, seorang jenderal marinir yang menjadi komandan Pentagon untuk Komando Pusat, pada hari Minggu. Wilayah operasional Komando Pusat AS adalah kawasan Timur Tengah dan sekitarnya yang mencakup Afghanistan.
Taliban telah meningkatkan serangannya dalam beberapa pekan terakhir, merebut distrik pedesaan dan ibu kota provinsi sekitarnya, setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan pada April bahwa pasukan AS akan ditarik pada September yang mengakhiri kehadiran militer asing selama 20 tahun di Afghanistan.
"Amerika Serikat telah meningkatkan serangan udara untuk mendukung pasukan Afghanistan selama beberapa hari terakhir dan kami siap untuk melanjutkan tingkat dukungan yang meningkat ini dalam beberapa minggu mendatang jika Taliban melanjutkan serangan mereka," kata Jenderal McKenzie dalam konferensi pers di Kabul, seperti dikutip Reuters, Senin (26/7/2021).
McKenzie menolak mengatakan apakah pasukan AS akan melanjutkan serangan udara setelah berakhirnya misi militer mereka pada 31 Agustus.
"Pemerintah Afghanistan menghadapi ujian berat di hari-hari mendatang...Taliban berusaha menciptakan perasaan tak terhindarkan tentang kampanye mereka," katanya.
Namun dia mengatakan kemenangan Taliban tidak bisa dihindari dan solusi politik tetap menjadi kemungkinan.
Pemerintah Afghanistan dan perunding Taliban telah bertemu di Ibu Kota Qatar, Doha, dalam beberapa pekan terakhir, meskipun para diplomat mengatakan hanya ada sedikit tanda-tanda proses substantif sejak pembicaraan damai dimulai pada September.
Terhuyung-huyung dari kerugian medan perang, militer Afghanistan merombak strategi perangnya melawan Taliban untuk memusatkan pasukan di sekitar daerah paling kritis seperti Kabul dan kota-kota lain, penyeberangan perbatasan dan infrastruktur vital. Hal itu dipaparkan para pejabat Afghanistan dan AS.
McKenzie menambahkan, kemungkinan akan ada peningkatan kekerasan setelah jeda liburan Idul Adha dan mengatakan Taliban dapat fokus merebut pusat-pusat kota yang berpenduduk.
"Mereka harus berurusan dengan kota-kota jika mereka ingin mencoba dan merebut kembali kekuasaan," katanya. "Saya tidak berpikir itu adalah kesimpulan yang pasti bahwa mereka akan dapat merebut daerah perkotaan ini."
Janji dukungan Amerika itu disampaikan Jenderal Kenneth McKenzie, seorang jenderal marinir yang menjadi komandan Pentagon untuk Komando Pusat, pada hari Minggu. Wilayah operasional Komando Pusat AS adalah kawasan Timur Tengah dan sekitarnya yang mencakup Afghanistan.
Taliban telah meningkatkan serangannya dalam beberapa pekan terakhir, merebut distrik pedesaan dan ibu kota provinsi sekitarnya, setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan pada April bahwa pasukan AS akan ditarik pada September yang mengakhiri kehadiran militer asing selama 20 tahun di Afghanistan.
"Amerika Serikat telah meningkatkan serangan udara untuk mendukung pasukan Afghanistan selama beberapa hari terakhir dan kami siap untuk melanjutkan tingkat dukungan yang meningkat ini dalam beberapa minggu mendatang jika Taliban melanjutkan serangan mereka," kata Jenderal McKenzie dalam konferensi pers di Kabul, seperti dikutip Reuters, Senin (26/7/2021).
McKenzie menolak mengatakan apakah pasukan AS akan melanjutkan serangan udara setelah berakhirnya misi militer mereka pada 31 Agustus.
"Pemerintah Afghanistan menghadapi ujian berat di hari-hari mendatang...Taliban berusaha menciptakan perasaan tak terhindarkan tentang kampanye mereka," katanya.
Namun dia mengatakan kemenangan Taliban tidak bisa dihindari dan solusi politik tetap menjadi kemungkinan.
Pemerintah Afghanistan dan perunding Taliban telah bertemu di Ibu Kota Qatar, Doha, dalam beberapa pekan terakhir, meskipun para diplomat mengatakan hanya ada sedikit tanda-tanda proses substantif sejak pembicaraan damai dimulai pada September.
Terhuyung-huyung dari kerugian medan perang, militer Afghanistan merombak strategi perangnya melawan Taliban untuk memusatkan pasukan di sekitar daerah paling kritis seperti Kabul dan kota-kota lain, penyeberangan perbatasan dan infrastruktur vital. Hal itu dipaparkan para pejabat Afghanistan dan AS.
McKenzie menambahkan, kemungkinan akan ada peningkatan kekerasan setelah jeda liburan Idul Adha dan mengatakan Taliban dapat fokus merebut pusat-pusat kota yang berpenduduk.
"Mereka harus berurusan dengan kota-kota jika mereka ingin mencoba dan merebut kembali kekuasaan," katanya. "Saya tidak berpikir itu adalah kesimpulan yang pasti bahwa mereka akan dapat merebut daerah perkotaan ini."
(min)