Singapura Ingin 'Hidup dengan COVID-19', tapi Kasus Infeksi Bermunculan

Kamis, 22 Juli 2021 - 00:01 WIB
loading...
A A A
Sedemikian rupa sehingga dua minggu lalu pemerintah mengumumkan pengurangan pembatasan.

Mulai Senin pekan ini, penduduk setempat yang benar-benar divaksin telah diizinkan untuk makan bersama di restoran dalam kelompok yang terdiri dari lima orang atau lebih—naik dari dua sebelumnya.

Ini adalah relaksasi yang tidak berlangsung lama.

Mulai Kamis (22/7/2021), tidak ada yang diizinkan makan di dalam restoran dengan satu-satunya pilihan takeaway dan delivery, sementara pertemuan sosial berubah dari lima menjadi dua orang.

Kegiatan kontak dekat seperti sauna dan salon kuku akan ditutup dan tidak boleh menyanyi dan bahkan memainkan alat musik tiup karena memerlukan pengeluaran udara.

"Situasi COVID telah berubah tajam menjadi lebih buruk," kata Wong dalam sebuah posting Facebook pada hari Selasa mengumumkan pembatasan baru.

“Lintasan infeksi saat ini berarti bahwa kasus kemungkinan akan meningkat tajam dan lebih banyak orang berpotensi tertular virus.”

Wong mengatakan pengurangan aktivitas akan memberi penyedia layanan kesehatan lebih banyak waktu untuk menyuntik warga Singapura yang berusia lanjut dan rentan.

Hampir segera setelah Singapura mengumumkan pembatalan beberapa pembatasan, kasus virus mulai meningkat.

Antara 13 Juli dan 14 Juli, infeksi naik dari 26 menjadi 60 kasus. Rata-rata bergulir tujuh hari sekarang pada 99 kasus.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1191 seconds (0.1#10.140)