PM Korsel Minta Maaf karena 247 Pelaut Terinfeksi COVID-19 di Kapal Perang
loading...
A
A
A
SEOUL - Perdana Menteri (PM) dan Menteri Pertahanan Korea Selatan (Korsel) telah mengeluarkan permintaan maaf atas kegagalan pemerintah setelah 247 pelaut positif terinfeksi COVID-19 di kapal perang. Dari ratusan pelaut itu, 12 di antaranya dalam kondisi kritis.
"Saya minta maaf karena gagal menjaga kesehatan tentara kami yang mengabdikan diri untuk negara dengan lebih baik," kata PM Kim Boo-kyum dalam rapat pemerintah pada hari Selasa (20/7/2021) seperti dikutip Reuters.
PM Kim Boo-kyum bersumpah untuk merawat para pelaut dengan lebih baik. Dia menjanjikan perawatan dan dukungan pemulihan untuk seluruh kru kapal perang.
Komentar PM Kim diperkuat oleh Menteri Pertahanan Suh Wook yang meminta maaf karena tidak memvaksinasi para pelaut sebelum mereka memulai misi kontra-pembajakan selama delapan bulan.
Kapal perang Munmu the Great, membawa 301 awak yang tidak divaksinasi, berangkat ke Teluk Aden pada awal Februari, beberapa minggu sebelum pihak berwenang Korea Selatan memulai kampanye vaksinasi nasional mereka terhadap COVID-19.
Kementerian Pertahanan mengatakan telah mempertimbangkan melakukan vaksinasi untuk pasukan di luar negeri, tetapi kemudian memilih menentangnya. Kementerian itu mengeklaim itu tidak layak mengingat sumber daya yang terbatas dan persyaratan "rantai dingin" untuk vaksin.
Suh mengatakan kementerian sekarang akan mengkaji kembali kebijakan negara untuk semua unit militer di luar negeri dalam konteks COVID-19.
Di tengah tekanan untuk memecat Suh, Presiden Moon Jae-in mengatakan dia menerima kritik atas penanganan masalah dan telah memerintahkan evaluasi ulang langkah-langkah anti-COVID-19 bagi mereka yang berada di dinas militer dan diplomatik luar negeri.
Sebanyak 247 dari 301 kru telah dites positif terinfeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab COVID-19, menjadikannya cluster COVID-19 terbesar di negara itu.
Semuanya, yakni 301 pelaut, telah dipulangkan pada hari Selasa, dengan beberapa di antaranya membutuhkan perawatan. Yang sakit kritis telah dibawa ke rumah sakit, sementara yang lain telah dibawa ke pusat perawatan dan isolasi.
Penyebab wabah tidak pasti, meskipun beberapa laporan berita Korea menyalahkan makanan yang terkontaminasi yang dibawa ke kapal saat berlabuh di Teluk Aden.
Para pelaut telah diganti dengan 200 awak yang diimunisasi yang akan mengarahkan kapal perang itu kembali ke Korea Selatan selama 50 hari ke depan.
Korea Selatan saat ini menghadapi wabah COVID-19 terburuknya dan hanya 31,7% dari 52 juta penduduk negara itu yang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin.
"Saya minta maaf karena gagal menjaga kesehatan tentara kami yang mengabdikan diri untuk negara dengan lebih baik," kata PM Kim Boo-kyum dalam rapat pemerintah pada hari Selasa (20/7/2021) seperti dikutip Reuters.
PM Kim Boo-kyum bersumpah untuk merawat para pelaut dengan lebih baik. Dia menjanjikan perawatan dan dukungan pemulihan untuk seluruh kru kapal perang.
Komentar PM Kim diperkuat oleh Menteri Pertahanan Suh Wook yang meminta maaf karena tidak memvaksinasi para pelaut sebelum mereka memulai misi kontra-pembajakan selama delapan bulan.
Kapal perang Munmu the Great, membawa 301 awak yang tidak divaksinasi, berangkat ke Teluk Aden pada awal Februari, beberapa minggu sebelum pihak berwenang Korea Selatan memulai kampanye vaksinasi nasional mereka terhadap COVID-19.
Kementerian Pertahanan mengatakan telah mempertimbangkan melakukan vaksinasi untuk pasukan di luar negeri, tetapi kemudian memilih menentangnya. Kementerian itu mengeklaim itu tidak layak mengingat sumber daya yang terbatas dan persyaratan "rantai dingin" untuk vaksin.
Suh mengatakan kementerian sekarang akan mengkaji kembali kebijakan negara untuk semua unit militer di luar negeri dalam konteks COVID-19.
Di tengah tekanan untuk memecat Suh, Presiden Moon Jae-in mengatakan dia menerima kritik atas penanganan masalah dan telah memerintahkan evaluasi ulang langkah-langkah anti-COVID-19 bagi mereka yang berada di dinas militer dan diplomatik luar negeri.
Sebanyak 247 dari 301 kru telah dites positif terinfeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab COVID-19, menjadikannya cluster COVID-19 terbesar di negara itu.
Semuanya, yakni 301 pelaut, telah dipulangkan pada hari Selasa, dengan beberapa di antaranya membutuhkan perawatan. Yang sakit kritis telah dibawa ke rumah sakit, sementara yang lain telah dibawa ke pusat perawatan dan isolasi.
Penyebab wabah tidak pasti, meskipun beberapa laporan berita Korea menyalahkan makanan yang terkontaminasi yang dibawa ke kapal saat berlabuh di Teluk Aden.
Para pelaut telah diganti dengan 200 awak yang diimunisasi yang akan mengarahkan kapal perang itu kembali ke Korea Selatan selama 50 hari ke depan.
Korea Selatan saat ini menghadapi wabah COVID-19 terburuknya dan hanya 31,7% dari 52 juta penduduk negara itu yang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin.
(min)