Kenya Tangkap 'Vampir Haus Darah' Pembunuh Anak-anak
loading...
A
A
A
NAIROBI - Polisi Kenya menahan seorang pria yang digambarkan sebagai "vampir haus darah". Pria yang diketahui bernama Masten Milimo Wanjala ditangkap karena diduga telah melakukan pembunuhan mengerikan terhadap sedikitnya 10 anak.
Wanjala (20), awalnya ditangkapatas pembunuhan dua anak yang mayatnya ditemukan dibuang di kawasan hutan di dekat Nairobi. Namun, dalam pengakuan yang mengerikan, dia mengakui telah membunuh sekitar 10 remaja.
Penangkapan Wanjala dianggap sebagai terobosan besar dalam penyelidikan serentetan menghilangnya anak yang mengganggu di Kenya.
"Wanjala seorang diri membantai korbannya dengan cara yang paling tidak berperasaan, kadang-kadang dengan menghisap darah dari pembuluh darah mereka sebelum mengeksekusi mereka," kata Direktorat Investigasi Kriminal (DCI), seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (15/7/2021).
"Pembunuhan, yang menargetkan anak berusia 12 dan 13 tahun, berlangsung selama lima tahun. Korbannya dibius dan dikuras darahnya, dan beberapa di antaranya dicekik," sambungnya.
Menurut polisi, korban pertama Wanjala adalah seorang gadis berusia 12 tahun yang diculiknya lima tahun lalu di daerah Machakos di timur Nairobi.
“Dalam pengakuan yang mencengangkan, si pembunuh menceritakan detail mengerikan tentang bagaimana dia memikat para korban ke rahang pembunuhnya sebelum memeras kehidupan sayang dari anak-anak yang tidak bersalah,” ucap DCI.
“Tanpa sepengetahuan beberapa keluarga yang khawatir, anak-anak mereka telah lama dieksekusi oleh binatang itu dan jenazah mereka dibuang di semak-semak. Yang lain terendam di saluran pembuangan di kota dan dibiarkan membusuk," sambungnya.
Menurut DCI, jenazah beberapa anak yang dikhawatirkan tewas di tangan Wanjala belum juga ditemukan. Wanjala, papar DCI, tidak menyesal atas tindakannya dan mengatakan kepada detektif bahwa dia mendapatkan "banyak kesenangan" dari membunuh korbannya.
Wanjala (20), awalnya ditangkapatas pembunuhan dua anak yang mayatnya ditemukan dibuang di kawasan hutan di dekat Nairobi. Namun, dalam pengakuan yang mengerikan, dia mengakui telah membunuh sekitar 10 remaja.
Penangkapan Wanjala dianggap sebagai terobosan besar dalam penyelidikan serentetan menghilangnya anak yang mengganggu di Kenya.
"Wanjala seorang diri membantai korbannya dengan cara yang paling tidak berperasaan, kadang-kadang dengan menghisap darah dari pembuluh darah mereka sebelum mengeksekusi mereka," kata Direktorat Investigasi Kriminal (DCI), seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (15/7/2021).
"Pembunuhan, yang menargetkan anak berusia 12 dan 13 tahun, berlangsung selama lima tahun. Korbannya dibius dan dikuras darahnya, dan beberapa di antaranya dicekik," sambungnya.
Menurut polisi, korban pertama Wanjala adalah seorang gadis berusia 12 tahun yang diculiknya lima tahun lalu di daerah Machakos di timur Nairobi.
“Dalam pengakuan yang mencengangkan, si pembunuh menceritakan detail mengerikan tentang bagaimana dia memikat para korban ke rahang pembunuhnya sebelum memeras kehidupan sayang dari anak-anak yang tidak bersalah,” ucap DCI.
“Tanpa sepengetahuan beberapa keluarga yang khawatir, anak-anak mereka telah lama dieksekusi oleh binatang itu dan jenazah mereka dibuang di semak-semak. Yang lain terendam di saluran pembuangan di kota dan dibiarkan membusuk," sambungnya.
Menurut DCI, jenazah beberapa anak yang dikhawatirkan tewas di tangan Wanjala belum juga ditemukan. Wanjala, papar DCI, tidak menyesal atas tindakannya dan mengatakan kepada detektif bahwa dia mendapatkan "banyak kesenangan" dari membunuh korbannya.
(ian)