Muncul Klaster Karaoke, Singapura Catatkan Kasus Infeksi Covid-19 Tertinggi
loading...
A
A
A
SINGAPURA - Singapura melaporkan jumlah kasus infeksi Covid-19 lokal tertinggi dalam 10 bulan terakhir. Hal ini terjadi akibat klaster karaoke yang melibatkan hostes dan pelanggan lounge karaoke KTV.
Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan, merekamenyelidiki infeksi di antara hostes asal Vietnam yang sering mengunjungi lounge atau klub KTV dan menawarkan tes Covid-19 gratis kepada siapa pun yang berpotensi terpapar.
"Dari 56 infeksi komunitas baru, 41 terkait dengan wabah KTV," kata Kementerian Kesehatan Singapura dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Rabu (14/7/2021).
Singapura belum membuka kembali lounge dan klub KTV dan pihak berwenang mengatakan tempat-tempat penyebaran virus beroperasi sebagai gerai makanan dan minuman.
Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung mengatakan polisi akan menindak pelanggar.
"Setiap gerai yang menyediakan layanan nyonya rumah, permainan dadu dan semua kontak yang sangat dekat ini, tidak pernah diizinkan. Jadi untuk hal ini sekarang terjadi telah meresahkan (dan) mengecewakan," ucapnya.
Meski demikian, Ong mengatakan, tidak ada rencana untuk membalikkan pembatasan yang baru-baru ini dilonggarkan karena adanya klaster tersebut. Alasannya, program vaksinasi di Singapura berjalan sangat baik.
Singapura sendiri telah mengatakan mereka akan memperlakukan Covid-19 selayaknya flu biasa, setelah target vaksinasi 80 persen warganya tercapai. Menurut Singapura, langkah ini diambil karena mereka menilai virus ini tidak akan sepenuhnya hilang, sehingga manusia harus belajar untuk hidup "berdampingan" dengan Covid-19.
Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan, merekamenyelidiki infeksi di antara hostes asal Vietnam yang sering mengunjungi lounge atau klub KTV dan menawarkan tes Covid-19 gratis kepada siapa pun yang berpotensi terpapar.
"Dari 56 infeksi komunitas baru, 41 terkait dengan wabah KTV," kata Kementerian Kesehatan Singapura dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Rabu (14/7/2021).
Singapura belum membuka kembali lounge dan klub KTV dan pihak berwenang mengatakan tempat-tempat penyebaran virus beroperasi sebagai gerai makanan dan minuman.
Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung mengatakan polisi akan menindak pelanggar.
"Setiap gerai yang menyediakan layanan nyonya rumah, permainan dadu dan semua kontak yang sangat dekat ini, tidak pernah diizinkan. Jadi untuk hal ini sekarang terjadi telah meresahkan (dan) mengecewakan," ucapnya.
Meski demikian, Ong mengatakan, tidak ada rencana untuk membalikkan pembatasan yang baru-baru ini dilonggarkan karena adanya klaster tersebut. Alasannya, program vaksinasi di Singapura berjalan sangat baik.
Singapura sendiri telah mengatakan mereka akan memperlakukan Covid-19 selayaknya flu biasa, setelah target vaksinasi 80 persen warganya tercapai. Menurut Singapura, langkah ini diambil karena mereka menilai virus ini tidak akan sepenuhnya hilang, sehingga manusia harus belajar untuk hidup "berdampingan" dengan Covid-19.
(ian)