Komandan Iran Desak Milisi Irak Tingkatkan Serangan pada Pasukan AS

Rabu, 14 Juli 2021 - 07:31 WIB
loading...
Komandan Iran Desak...
Anggota Korp Garda Revolusi Iran menguji rudal Siccil, Imad and Kadir saat latihan militer di Great Salt Desert, pada 16 Januari 2021 di Iran. Foto/Anadolu Agency
A A A
BAGHDAD - Seorang komandan senior Garda Revolusi Iran mendesak milisi Syiah Irak meningkatkan serangan terhadap target-target Amerika Serikat (AS) selama pertemuan di Baghdad pekan lalu.

Informasi itu berdasarkan keterangan tiga sumber milisi dan dua sumber keamanan Irak yang mengetahui pertemuan itu pada Reuters.

Pasukan Amerika Serikat di Irak dan Suriah diserang beberapa kali setelah kunjungan delegasi Iran yang dipimpin kepala intelijen Garda Revolusi Hossein Taeb.



Serangan milisi terjadi setelah serangan udara mematikan oleh AS terhadap milisi yang didukung Iran di perbatasan Suriah-Irak pada 27 Juni.



“Selain mendorong pembalasan, Iran menyarankan Irak tidak pergi terlalu jauh untuk menghindari eskalasi besar,” papar tiga sumber milisi menjelaskan pertemuan itu.



“Namun, Iran menyarankan para milisi memperluas serangan mereka dengan membalas terhadap pasukan AS di Suriah,” ungkap salah satu dari tiga sumber milisi, seorang komandan senior milisi lokal dalam pertemuan tersebut.

Gejolak itu muncul ketika perbedaan signifikan mengaburkan upaya diplomatik menghidupkan kembali perjanjian nuklir Iran 2015, yang ditinggalkan mantan Presiden AS Donald Trump tetapi Iran ingin dipulihkan untuk memungkinkannya melanjutkan ekspor minyak.

Seorang pejabat senior di wilayah tersebut, yang diberi pengarahan oleh otoritas Iran tentang kunjungan Taeb, mengatakan Taeb bertemu beberapa pemimpin milisi Irak selama perjalanan dan menyampaikan "pesan pemimpin tertinggi kepada mereka tentang menjaga tekanan pada pasukan AS di Irak sampai mereka meninggalkan wilayah itu."

Sejak serangan udara AS, serangan terhadap pasukan dan personel AS atau pangkalan di mana mereka beroperasi telah meningkat di Irak dan meluas ke Suriah timur.

Kementerian Luar Negeri Iran tidak segera menanggapi pertanyaan dari Reuters untuk artikel ini, dan pejabat di kantor hubungan masyarakat Garda Revolusi tidak segera tersedia untuk dimintai komentar.

Utusan Iran untuk PBB bulan ini membantah tuduhan AS bahwa Teheran mendukung serangan terhadap pasukan AS di Irak dan Suriah.

Dia mengutuk serangan udara AS terhadap gerilyawan yang didukung Iran di sana.

Tidak ada tanggapan segera dari pemerintah Irak atau kantor perdana menteri Irak untuk pertanyaan tentang pertemuan itu.

Sumber yang berbicara dengan Reuters melakukannya dengan syarat anonim karena sensitivitas subjek.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1672 seconds (0.1#10.140)