Haiti Tangkap 'Dokter Florida' Dalang Pembunuhan Presiden Jovenel Moise

Senin, 12 Juli 2021 - 14:15 WIB
loading...
Haiti Tangkap Dokter Florida Dalang Pembunuhan Presiden Jovenel Moise
Pasukan bersenjata Haiti menjaga pintu masuk Direktorat Jenderal Kepolisian tempat para tersangka pembunuhan Presiden Jovenel Moise ditahan, di Port-au-Prince, Haiti. Foto/REUTERS/Ricardo Arduengo
A A A
PORT-AU-PRINCE - Pasukan polisi Haiti menangkap seorang dokter kelahiran Haiti yang lama berbisnis di Florida, Amerika Serikat (AS) atas tuduhan sebagai tersangka dalang di balik pembunuhan Presiden Jovenel Moise .

Dokter bernama Christian Emmanuel Sanon, 63, ditangkap dan dituduh sebagai “tokoh sentral” dalam kasus pembunuhan brutal tersebut.



Dia menjadi tersangka ketiga yang terkait dengan Amerika Serikat (AS) dalam kasus itu. Tidak jelas apakah dia benar-benar memegang kewarganegaraan AS atau tidak, tetapi menurut surat kabar Miami Herald, dokter itu memiliki lebih dari selusin berbagai bisnis yang terdaftar atas namanya di Florida, AS, selama 20 tahun terakhir.

Polisi Haiti percaya bahwa Sanon diduga merencanakan untuk menggulingkan dan menahan Presiden Moise—dan akhirnya mengangkat dirinya sebagai presiden—tetapi rencana awalnya gagal di beberapa titik.

“Dia tiba dengan pesawat pribadi pada bulan Juni dengan tujuan politik dan menghubungi perusahaan keamanan swasta untuk merekrut orang-orang yang melakukan tindakan ini," kata Kepala Polisi Haiti Leon Charles dalam konferensi pers hari Minggu waktu setempat.

"Misi awal yang diberikan kepada para penyerang ini adalah untuk melindungi individu bernama Emmanuel Sanon tetapi setelah itu misinya berubah,” lanjut Charles yang dilansir Russia Today, Senin (12/7/2021).

Moise ditembak mati oleh sekelompok tentara bayaran asing di kediamannya di dekat Port-au-Prince dalam serangan Rabu dini hari lalu, di mana para penyerang diduga menyamar sebagai agen Drug Enforcement Administration (DEA) AS.

Sementara rincian tentang pembunuh brutal itu masih samar, sebagian besar tersangka diidentifikasi sebagai mantan personel militer Kolombia, sementara dua lainnya yang ditahan adalah warga Haiti-Amerika yang mengaku bekerja sebagai penerjemah untuk para pembunuh.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1082 seconds (0.1#10.140)