Kerangka Berusia 3.000 Tahun Ini Diyakini Sebagai Korban Serangan Hiu Tertua

Jum'at, 02 Juli 2021 - 11:23 WIB
loading...
A A A
"Pria itu mungkin sedang memancing dengan teman-temannya pada saat itu, karena dia pulih dengan cepat," imbuh mereka.



White mengatakan peluang mengungkap kasus serangan hiu arkeologi sangat kecil.

"Anda harus memikirkan semua faktor yang berbeda selain kelangkaan serangan hiu untuk benar-benar menghargainya. Tidak hanya harus ada serangan, tetapi tubuh Tsukumo No. 24 harus dipulihkan, dikubur di lingkungan yang membantu mempertahankan tulangnya (yaitu, kuburan gundukan cangkang yang melindungi tulang dari tanah yang relatif asam di Jepang), ditemukan oleh para peneliti, didokumentasikan secara menyeluruh pada saat penggalian, diadakan di Universitas Kyoto hingga hari ini, dan kemudian diperiksa oleh para ahli di bidangnya," tuturnya.

Meskipun luar biasa, kasus ini jarang terjadi, seperti yang dicatat oleh para peneliti dalam makalah mereka: serangan hiu modern jarang terjadi dan contoh arkeologis bahkan lebih jarang. Itu berarti, untuk perenang biasa, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Menurut National Ocean Service, sebagian besar hiu tidak berbahaya bagi manusia karena manusia bukan bagian dari makanan alami mereka.



"Hanya sekitar selusin dari lebih dari 300 spesies hiu yang terlibat dalam serangan terhadap manusia," kata National Ocean Service.

"Hiu lebih takut pada manusia daripada kita terhadap mereka," catat National Ocean Service.
(ian)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1216 seconds (0.1#10.140)