Diduga Sembunyikan Kejahatan Kemanusiaan di Xinjiang, Prancis Selidiki 4 Retail Fashion

Jum'at, 02 Juli 2021 - 09:51 WIB
loading...
A A A
Sementtara Uniqlo France tidak segera memberikan komentar di luar jam kerja Eropa, Skechers mengatakan tidak mengomentari litigasi yang tertunda. Skechers merujuk ke pernyataan pada Maret 2021 di mana dikatakan mempertahankan kode etik pemasok yang ketat.

Dua organisasi non-pemerintah (LSM) mengajukan pengaduan di Prancis pada awal April terhadap perusahaan multinasional karena menyembunyikan kerja paksa dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Pakar PBB dan kelompok hak asasi memperkirakan lebih dari satu juta orang, terutama Uighur dan minoritas Muslim lainnya, telah ditahan dalam beberapa tahun terakhir di sistem kamp yang luas di wilayah Xinjiang barat China.

Banyak mantan narapidana mengatakan bahwa mereka menjadi sasaran pelatihan dan pelecehan ideologis. Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan kamp-kamp itu telah digunakan sebagai sumber tenaga kerja bergaji rendah dan paksaan.



Namun China membantah semua tuduhan pelecehan tersebut.

Beberapa merek Barat termasuk H&M, Burberry dan Nike telah terkena boikot konsumen di China setelah meningkatkan kekhawatiran tentang kerja paksa di Xinjiang.

Pada bulan Maret, Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, Inggris dan Kanada menjatuhkan sanksi kepada pejabat China atas pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang. Beijing segera membalas dengan tindakan hukumannya sendiri.
(ian)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1124 seconds (0.1#10.140)