Misi Italia di Afghanistan Berakhir, Semua Pasukan Sudah Ditarik
loading...
A
A
A
ROMA - Italia telah menyelesaikan penarikan pasukannya dari Afghanistan , sesuai pengumuman Roma pada Rabu (30/6).
Itu artinya Italia telah mengakhiri penempatan pasukannya setelah 20 tahun di sana. Langkah ini sebagai bagian dari penarikan pasukan NATO yang dipercepat.
Anggota aliansi yang didukung Amerika Serikat (AS) itu sepakat pada April untuk menyelesaikan misi mereka yang berkekuatan 9.600 pasukan di Afghanistan setelah Presiden AS Joe Biden menyerukan mengakhiri perang terpanjang Washington.
“Tadi malam, misi Italia di Afghanistan secara resmi berakhir,” ungkap Menteri Pertahanan (Menhan) Italia Lorenzo Guerini, setelah puluhan tentara mendarat di bandara internasional Pisa dari Herat.
“Namun, komitmen komunitas internasional untuk Afghanistan, dimulai dengan Italia, tidak berakhir di sini. Ini akan berlanjut dalam bentuk lain, dari memperkuat kerja sama pembangunan hingga mendukung institusi republik Afghanistan,” papar dia.
Menurut Kementerian Pertahanan (Kemhan) Italia, 50.000 tentara Italia dikerahkan ke Afghanistan selama 20 tahun terakhir setelah serangan 9/11 mendorong keterlibatan AS dan NATO di negara itu.
Selama periode itu, 53 tentara tewas dan 723 terluka.
Italia adalah salah satu dari lima negara yang paling terlibat di Afghanistan bersama dengan AS, Turki, Inggris, dan Jerman sebagai bagian dari “Dukungan Tegas”.
Misi non-tempur yang dipimpin NATO ini bertujuan melatih pasukan Afghanistan untuk memastikan keamanan negara mereka setelah kepergian pasukan asing.
Jerman mengumumkan pada Selasa bahwa semua pasukannya telah meninggalkan Afghanistan saat penarikan terbesar, yaitu oleh AS, sedang berlangsung.
Penarikan itu memicu kekhawatiran Taliban bisa mendapatkan kembali kekuasaan di negara itu.
Roma telah memulai proses membawa ke Italia warga Afghanistan yang membantu pasukan Italia selama penempatan pasukan.
Militer telah mengidentifikasi 270 orang yang memenuhi syarat, sambil mempelajari kasus 400 orang lainnya.
Sebanyak 82 warga Afghanistan, kebanyakan dari mereka adalah penerjemah dan keluarga mereka, tiba di Bandara Fiumicino Roma pada 14 Juni.
Itu artinya Italia telah mengakhiri penempatan pasukannya setelah 20 tahun di sana. Langkah ini sebagai bagian dari penarikan pasukan NATO yang dipercepat.
Anggota aliansi yang didukung Amerika Serikat (AS) itu sepakat pada April untuk menyelesaikan misi mereka yang berkekuatan 9.600 pasukan di Afghanistan setelah Presiden AS Joe Biden menyerukan mengakhiri perang terpanjang Washington.
“Tadi malam, misi Italia di Afghanistan secara resmi berakhir,” ungkap Menteri Pertahanan (Menhan) Italia Lorenzo Guerini, setelah puluhan tentara mendarat di bandara internasional Pisa dari Herat.
“Namun, komitmen komunitas internasional untuk Afghanistan, dimulai dengan Italia, tidak berakhir di sini. Ini akan berlanjut dalam bentuk lain, dari memperkuat kerja sama pembangunan hingga mendukung institusi republik Afghanistan,” papar dia.
Menurut Kementerian Pertahanan (Kemhan) Italia, 50.000 tentara Italia dikerahkan ke Afghanistan selama 20 tahun terakhir setelah serangan 9/11 mendorong keterlibatan AS dan NATO di negara itu.
Selama periode itu, 53 tentara tewas dan 723 terluka.
Italia adalah salah satu dari lima negara yang paling terlibat di Afghanistan bersama dengan AS, Turki, Inggris, dan Jerman sebagai bagian dari “Dukungan Tegas”.
Misi non-tempur yang dipimpin NATO ini bertujuan melatih pasukan Afghanistan untuk memastikan keamanan negara mereka setelah kepergian pasukan asing.
Jerman mengumumkan pada Selasa bahwa semua pasukannya telah meninggalkan Afghanistan saat penarikan terbesar, yaitu oleh AS, sedang berlangsung.
Penarikan itu memicu kekhawatiran Taliban bisa mendapatkan kembali kekuasaan di negara itu.
Roma telah memulai proses membawa ke Italia warga Afghanistan yang membantu pasukan Italia selama penempatan pasukan.
Militer telah mengidentifikasi 270 orang yang memenuhi syarat, sambil mempelajari kasus 400 orang lainnya.
Sebanyak 82 warga Afghanistan, kebanyakan dari mereka adalah penerjemah dan keluarga mereka, tiba di Bandara Fiumicino Roma pada 14 Juni.
(sya)