Hampir 20 Tahun Jalankan Misi NATO, Tentara Jerman Terakhir Tinggalkan Afghanistan

Rabu, 30 Juni 2021 - 15:21 WIB
loading...
Hampir 20 Tahun Jalankan Misi NATO, Tentara Jerman Terakhir Tinggalkan Afghanistan
Tentara Jerman terakhir meninggalkan Afghanistan setelah hampir 20 tahun jalankan misi NATO. Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
BERLIN - Menteri Pertahanan Jerman mengumumkan bahwa pasukan negara itu telah ditarik sepenuhnya dari Afghanistan setelah menjadi bagian dari misi NATO selama hampir dua dekade.

“Malam ini, tentara terakhir Bundeswehr telah meninggalkan Afghanistan dengan selamat,” tulis Menteri Pertahanan Jerman Annegret Kramp-Karrenbauer di Twitter.

“Setelah 20 tahun, penempatan kami di luar negeri yang paling intensif telah berakhir,” sambungnya.

“Ini menandai akhir dari babak bersejarah – komitmen intens yang telah menantang dan membentuk kami,” kata Kramp-Karrenbauer seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (30/6/2021).

Kramp-Karrenbauer berterima kasih kepada lebih dari 150.000 personel yang bertugas di Afghanistan sejak Jerman bergabung dengan invasi NATO pimpinan Amerika Serikat (AS) di negara itu pada tahun 2001. Sekutu meluncurkan kampanye mereka tak lama setelah serangan teroris 11 September untuk memerangi militan Taliban dan al-Qaeda .



Menurut media Jerman, sekitar 20 pasukan komando lepas landas dengan pesawat terakhir dari pangkalan udara Camp Marmal dekat kota Mazar-i-Sharif di Afghanistan utara, setelah pangkalan itu secara resmi diserahkan kepada Angkatan Darat Afghanistan.

Sekitar 1.300 tentara Jerman memberikan pelatihan untuk militer dan pasukan keamanan Afghanistan sebagai bagian dari misi NATO. Selama perang, Jerman kehilangan 59 tentara, termasuk 35 yang tewas dalam pertempuran, menurut situs berita Tagesschau.

Henning Otte, seorang anggota parlemen dan juru bicara kebijakan pertahanan untuk partai pimpinan Kanselir Jerman Uni Demokratik Kristen Jerman (CDU), dikutip oleh DW mengatakan bahwa misi di Afghanistan berhasil.

"Afghanistan hari ini tidak menawarkan retret untuk teror internasional, dan tentara Jerman dapat bangga pada diri mereka sendiri," katanya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1388 seconds (0.1#10.140)