Krisis Ekonomi, Militer Lebanon 'Sewakan' Helikopter pada Turis

Rabu, 30 Juni 2021 - 16:46 WIB
loading...
Krisis Ekonomi, Militer Lebanon Sewakan Helikopter pada Turis
Tentara Lebanon akan menawarkan wisata helikopter, sebagai upaya untuk meningkatkan keuangan salah satu lembaga utama negara yang dilanda krisis tersebut. Foto/Ist
A A A
BEIRUT - Tentara Lebanon akan mulai menawarkan wisata helikopter pekan ini. Ini adalah upaya untuk meningkatkan pundi-pundi salah satu lembaga utama negara yang dilanda krisis tersebut.

Krisis ekonomi yang digambarkan Bank Dunia sebagai kemungkinan salah satu yang terburuk di dunia sejak tahun 1850-an telah menghantam militer Lebanon dengan keras, membuatnya berjuang untuk membayar baji tentara mereka.

"Lebanon dari atas dengan penerbangan 15 menit," kata militer Lebanon dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (30/6/2021).

Helikopter yang akan digunakan untuk penerbangan wisata ini adalah Robinson R44 Raven dan akan terbuka untuk penumpang berusia tiga tahun ke atas.

Menurut militer Lebanon, dalam satu kali penerbangan maksimal penumpang yang diizinkan adalah tiga orang. Biaya untuk menikmati penerbangan itu adalah USD 150 atau sekitar Rp. 2,1 juta dan harus dibayar tunai.

"Tujuannya adalah untuk mendorong pariwisata Lebanon dengan cara baru, selain mendukung angkatan udara," kata seorang sumber militer Lebanon, yang berbicara dalam kondisi anonim.

Krisis ekonomi telah menggerogoti nilai gaji tentara dan memangkas anggaran militer untuk pemeliharaan, dan peralatan.

Menjelang pertengahan tahun lalu, tentara mengatakan telah menghapus daging dari makanan yang ditawarkan kepada tentara yang bertugas, karena kenaikan harga pangan.

Lebanon tidak memiliki pemerintahan yang berfungsi secara normal sejak ledakan besar di Beirut pada Agustus tahun lalu yang menewaskan lebih dari 200 orang dan merusak sebagian besar infrastruktur di pelabuhan.

Para politisi telah gagal menyepakati susunan kabinet baru, bahkan ketika cadangan mata uang asing merosot, menyebabkan kekurangan bahan bakar, listrik dan obat-obatan.
(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2181 seconds (0.1#10.140)