Saudi Dilaporkan Sita Jutaan Tablet Narkoba dari Lebanon

Minggu, 27 Juni 2021 - 15:00 WIB
loading...
Saudi Dilaporkan Sita...
Direktorat Jenderal Pengendalian Narkotika Arab Saudi telah menggagalkan upaya penyelundupan 14 juta tablet amfetamin Captagon dari Lebanon. Foto/Ist
A A A
RIYADH - Direktorat Jenderal Pengendalian Narkotika Arab Saudi telah menggagalkan upaya penyelundupan 14 juta tablet amfetamin Captagon dari Lebanon . Jutaan tablet amfetamin tersebut disembunyikan di dalam pengiriman pelat besi.

Menurut direktorat tersebut, pengiriman tersebut berhasil digagalkan dalam operasi gabungan dengan Otoritas Zakat dan Pajak dan bea cukai di pelabuhan Islam Jeddah.

Seorang warga, menurut direktorat tersebut seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (27/6/2021), ditangkap di wilayah Riyadh atas partisipasinya dalam upaya menyelundupkan jutaan tablet Captagon tersebut.

Saudi sebelumnya telah melarang impor buah dan sayuran Lebanon pada April, setelah terjadi peningkatan penyelundupan narkoba dari Beirut.

Langkah itu dilakukan setelah Bea Cukai Saudi menggagalkan upaya penyelundupan lebih dari lima juta pil Captagon yang dimasukkan ke dalam buah yang diimpor dari Lebanon.

Captagon sendiri adalah obatyang digunakan oleh para petarung dalam peperangan karena efek yang dimilikinya untuk melawan kelelahan. Ini adalah amfetamin yang telah banyak dibuat dan diekspor secara ilegal dari Lebanon.

Pejabat Lebanon sendiri dengan cepat berjanji untuk berbuat lebih banyak untuk memerangi penyelundupan narkoba ke luar negeri setelah Saudi memerintahkan larangan semua produk impor dari Beirut.

"Masalahnya sangat serius, terutama jika itu berdampak negatif pada negara-negara Teluk lainnya yang dapat mengambil tindakan serupa atau ketat," kata juru bicara Menteri Pertanian Lebanon, Abbas Mortada.

Hubungan antara Beirut dan Riyadh telah memburuk dalam beberapa tahun terakhir menyusul kebangkitan Hizbullah dan pengaruhnya yang meningkat terhadap negara dan institusinya. Baca Juga: Air Danau Qaraoun Lebanon Tercemar, 40 Ton Ikan Mati
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1542 seconds (0.1#10.140)