Halau Ancaman Korut, Korsel Bangun Sistem Mirip Iron Dome Israel
loading...
A
A
A
SEOUL - Korea Selatan (Korsel) menyetujui rencana untuk membuat sistem pertahanan, mirip dengan "Iron Dome" Israel. Sistem ini dirancang untuk melindungi dari persenjataan senjata jarak jauh dan roket Korea Utara (Korut) .
Seoul dan wilayah sekitarnya adalah rumah bagi sekitar setengah dari populasi Korsel, dan berada dalam jangkauan senjata Korut, baik itu rudal balistik atau peluncur roket jarak menengah mereka.
Akhir tahun lalu cetak biru pertahanan pemerintah menyerukan pengembangan "Iron Dome bergaya Korea" yang dapat mempertahankan Seoul.
Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) menuturkan bahwa sebuah komite yang dipimpin oleh Menteri Pertahanan Suh Wook akhirnya menyetujui proyek tersebut.
Sistem pertahanan itu diharapkan akan selesai sekitar tahun 2035 dan akan menelan biaya sebesar USD 2,6 miliar.
“Melalui proyek ini, diharapkan kemampuan untuk merespon ancaman artileri jarak jauh musuh akan diperkuat, serta mengamankan teknologi dalam negeri dan menciptakan lapangan kerja dalam negeri,” ucapnya, seperti dilansir Reuters pada Senin (28/6/2021).
Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan sistem pertahanan yang mereka miliki dirancang untuk menargetkan rudal balistik jarak pendek Korut yang semakin mumpuni. Sedangkan, sistem baru ini bertujuan untuk melindungi dari artileri jarak jauh dan beberapa peluncur roket.
Lihat Juga: Laksamana Amerika Ketir-ketir Rusia Bakal Bantu China Pangkas Dominasi Militer AS, Begini Caranya
Seoul dan wilayah sekitarnya adalah rumah bagi sekitar setengah dari populasi Korsel, dan berada dalam jangkauan senjata Korut, baik itu rudal balistik atau peluncur roket jarak menengah mereka.
Akhir tahun lalu cetak biru pertahanan pemerintah menyerukan pengembangan "Iron Dome bergaya Korea" yang dapat mempertahankan Seoul.
Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) menuturkan bahwa sebuah komite yang dipimpin oleh Menteri Pertahanan Suh Wook akhirnya menyetujui proyek tersebut.
Sistem pertahanan itu diharapkan akan selesai sekitar tahun 2035 dan akan menelan biaya sebesar USD 2,6 miliar.
“Melalui proyek ini, diharapkan kemampuan untuk merespon ancaman artileri jarak jauh musuh akan diperkuat, serta mengamankan teknologi dalam negeri dan menciptakan lapangan kerja dalam negeri,” ucapnya, seperti dilansir Reuters pada Senin (28/6/2021).
Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan sistem pertahanan yang mereka miliki dirancang untuk menargetkan rudal balistik jarak pendek Korut yang semakin mumpuni. Sedangkan, sistem baru ini bertujuan untuk melindungi dari artileri jarak jauh dan beberapa peluncur roket.
Lihat Juga: Laksamana Amerika Ketir-ketir Rusia Bakal Bantu China Pangkas Dominasi Militer AS, Begini Caranya
(ian)