Begini Cara Israel Membombardir Reaktor Nuklir Osirak Saddam Hussein 1981
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Arsip Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada hari Selasa menerbitkan satu set dokumen yang berkaitan dengan serangan udara tahun 1981 terhadap reaktor nuklir Osirak Irak di era Presiden Saddam Hussein .
Arsip-arsip tersebut termasuk beberapa sketsa situs reaktor nuklir yang dibombardir belasan jet tempur Zionis dalam serangan yang dikenal sebagai Operasi Opera dan Operasi Babylon.
7 Juni adalah peringatan 40 tahun operasi berani di mana sekelompok 14 jet tempur Israel terbang lebih dari 2.000 mil untuk membom reaktor nuklir Prancis-Irak yang belum selesai dibangun di luar Baghdad.
Intelijen Israel telah menilai bahwa pabrik itu akan segera beroperasi dan baik Israel maupun Iran—yang saat itu berperang dengan Irak—khawatir reaktor itu akan digunakan untuk memproduksi bahan bakar untuk bom nuklir.
Dokumen-dokumen yang dirilis pada hari Selasa, beberapa di antaranya dicetak ulang oleh Times of Israel, termasuk sketsa rinci dari pembangkit listrik, serta jalur penerbangan F-16A Falcon Angkatan Udara Israel harus mengambil pendekatan mereka untuk menyerang fasilitas tersebut.
Menurut media tersebut, rilis terhubung dengan proyek digitalisasi oleh Arsip IDF. Rilis itu juga termasuk video dari tahun 2001 yang menampilkan Kolonel Ilan Ramon, pilot F-16 yang memimpin pasukan penyerang dan kemudian menjadi astronaut pertama Israel. Dia meninggal pada tahun 2003, ketika Space Shuttle Columbia pecah saat masuk kembali (re-entry) ke atmosfer, menewaskan semua penumpang.
Reaktor Osirak, dibeli dari Prancis pada 1970-an, sedang dibangun di Pusat Nuklir Al Tuwaitha sekitar 11 mil selatan Ibu Kota Irak, Baghdad. Diharapkan dapat menghasilkan 40 megawatt, reaktor air ringan juga ditakuti sebagai sumber potensial plutonium tingkat senjata, meskipun reaktor jenis itu hanya menghasilkan sejumlah kecil bahan fisil.
Iran, yang telah diserang oleh Irak tahun sebelumnya, juga takut dengan reaktor Osirak dan lebih dari setahun sebelum serangan Israel, pesawat Iran berusaha untuk menghancurkannya. Meski serangan Iran merusak fasilitas lain dan menunda pembukaannya, mereka gagal menghancurkan reaktor itu sendiri.
Menurut majalah Inggris; Air Enthusiast, otoritas Iran dan Israel secara diam-diam mengoordinasikan serangan udara ini dan dua operasi berikutnya disiapkan untuk serangan udara IDF pada Juni 1981.
Arsip-arsip tersebut termasuk beberapa sketsa situs reaktor nuklir yang dibombardir belasan jet tempur Zionis dalam serangan yang dikenal sebagai Operasi Opera dan Operasi Babylon.
7 Juni adalah peringatan 40 tahun operasi berani di mana sekelompok 14 jet tempur Israel terbang lebih dari 2.000 mil untuk membom reaktor nuklir Prancis-Irak yang belum selesai dibangun di luar Baghdad.
Intelijen Israel telah menilai bahwa pabrik itu akan segera beroperasi dan baik Israel maupun Iran—yang saat itu berperang dengan Irak—khawatir reaktor itu akan digunakan untuk memproduksi bahan bakar untuk bom nuklir.
Dokumen-dokumen yang dirilis pada hari Selasa, beberapa di antaranya dicetak ulang oleh Times of Israel, termasuk sketsa rinci dari pembangkit listrik, serta jalur penerbangan F-16A Falcon Angkatan Udara Israel harus mengambil pendekatan mereka untuk menyerang fasilitas tersebut.
Menurut media tersebut, rilis terhubung dengan proyek digitalisasi oleh Arsip IDF. Rilis itu juga termasuk video dari tahun 2001 yang menampilkan Kolonel Ilan Ramon, pilot F-16 yang memimpin pasukan penyerang dan kemudian menjadi astronaut pertama Israel. Dia meninggal pada tahun 2003, ketika Space Shuttle Columbia pecah saat masuk kembali (re-entry) ke atmosfer, menewaskan semua penumpang.
Reaktor Osirak, dibeli dari Prancis pada 1970-an, sedang dibangun di Pusat Nuklir Al Tuwaitha sekitar 11 mil selatan Ibu Kota Irak, Baghdad. Diharapkan dapat menghasilkan 40 megawatt, reaktor air ringan juga ditakuti sebagai sumber potensial plutonium tingkat senjata, meskipun reaktor jenis itu hanya menghasilkan sejumlah kecil bahan fisil.
Iran, yang telah diserang oleh Irak tahun sebelumnya, juga takut dengan reaktor Osirak dan lebih dari setahun sebelum serangan Israel, pesawat Iran berusaha untuk menghancurkannya. Meski serangan Iran merusak fasilitas lain dan menunda pembukaannya, mereka gagal menghancurkan reaktor itu sendiri.
Menurut majalah Inggris; Air Enthusiast, otoritas Iran dan Israel secara diam-diam mengoordinasikan serangan udara ini dan dua operasi berikutnya disiapkan untuk serangan udara IDF pada Juni 1981.