Manuver Rusia Tenggelamkan 'Kapal Induk' di Dekat Hawaii Bikin AS Khawatir
loading...
A
A
A
HONOLULU - Militer Rusia menenggelamkan sebuah kapal induk tiruan dalam latihan perang besar-besaran di dekat Hawaii. Manuver itu telah membuat militer Amerika Serikat (AS) khawatir, di mana kelompok tempur kapal induk Amerika bergerak mendakati lokasi latihan tersebut dan menyiagakan jet-jet tempur siluman F-22 yang bermarkas di Pearl Harbor.
Kementerian Pertahanan Rusia telah mengumumkan telah menenggelamkan sebuah kapal induk tiruan di wilayah lepas pantai hanya berjarak 35 mil dari Hawaii, wilayah yang jadi negara bagian AS.
Sedikitnya 20 kapal perang, kapal selam, dan kapal pendukung Rusia, diapit oleh 20 jet tempur, ikut serta dalam latihan tersebut—yang terbesar sejak Perang Dingin.
Militer Rusia awalnya mengatakan bahwa mereka berada 300 mil di lepas pantai Hawaii, namun gambar satelit 19 Juni yang belum dikonfirmasi menunjukkan mereka lebih dekat, yakni sekitar 35 mil dari Hawaii.
Militer Moskow juga mengatakan pasukan mereka berada pada jarak sekitar 2.500 mil tenggara Kepulauan Kuril.
Menurut laporan media AS, The Drive, kapal-kapal perang Rusia sedang melakukan manuver di wilayah antara 300 hingga 500 mil di sebelah barat pulau-pulau utama Hawaii.
Manuver besar-besaran itu telah membuat Pentagon khawatir. Sudah dua kali pada bulan ini—pada 14 dan 18 Juni—AS menerbangkan jet-jet tempur siluman F-22 dari Hawaii sebagai tanggapan atas penerbangan beberapa pesawat pembom Rusia.
Pesawat-pesawat pembom Moskow tidak memasuki perimeter Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) AS, sehingga mereka tidak dicegat.
Pada 17 Juni Angkatan Laut mengakui bahwa kapal induk USS Carl Vinson dan kelompok tempurnya beroperasi di dekat Hawaii, tanpa mengungkapkan kapan mereka tiba, atau mengapa.
Pada 18 Juni, juru bicara kapal kelompok tempur kapal induk tersebut men-tweet sebuah foto dengan keterangan berbunyi: "Vinson transit dengan USS Dewey di Area Operasi Kepulauan Hawaii. Vinson berpartisipasi dalam operasi terpadu dengan Angkatan Darat, Korps Marinir, Angkatan Udara, dan Coast Guard AS, pelatihan untuk berbagai misi, dari serangan jarak jauh hingga perang anti-kapal selam."
Kementerian pertahanan Rusia pada hari Senin (21/6/2021) mengeluarkan video yang menunjukkan manuver militernya.
Rusia mengorganisir dua detasemen kapal, yang beroperasi pada jarak sekitar 300 mil dari satu sama lain.
Satu kelompok memainkan peran sebagai musuh.
Juga terlibat dalam manuver itu adalah kapal selam Angkatan Laut Rusia yang tidak disebutkan namanya dan sepasang pesawat anti-kapal selam jarak jauh Tu-142MZ dari cabang penerbangan Armada Pasifik Angkatan Laut, beroperasi dari Pangkalan Udara Yelizovo di semenanjung Kamchatka, yang dikawal oleh beberapa pesawat pencegat MiG-31BM Foxhound.
Video yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia menunjukkan pesawat-pesawat lepas landas dari daerah yang tertutup salju, dan kemudian mengisi bahan bakar di udara.
"Kedua detasemen itu mengerjakan tugas mendeteksi, melawan dan mengirimkan serangan rudal terhadap kelompok tempur kapal induk dari musuh tiruan," kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Selain serangan anti-kapal, lanjut Kementerian Pertahanan, gugus tugas juga menguji kesiapan mereka untuk misi anti-pesawat dan anti-kapal selam.
Pentagon mengatakan mereka mengawasi manuver militer Moskow dengan cermat.
"Komando Indo-Pasifik AS sedang memantau kapal-kapal Rusia yang beroperasi di perairan internasional di Pasifik Barat," kata juru bicara Komando Indo-Pasifik AS, Kapten Mike Kafka, kepada CBS News, Selasa (22/6/2021).
"Kami beroperasi sesuai dengan hukum laut dan udara internasional untuk memastikan bahwa semua negara dapat melakukan hal yang sama tanpa rasa takut atau bersaing dan untuk mengamankan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," ujarnya.
"Karena Rusia beroperasi di kawasan itu, diharapkan untuk melakukannya sesuai dengan hukum internasional," imbuh dia.
Rekaman awal latihan perang besar-besaran Rusia yang di-posting oleh Kementerian Pertahanan menunjukkan para pelaut melacak dan "mengusir" kapal-kapal selam musuh tiruan.
"Selama latihan, awak kapal perang Armada Pasifik menembakkan senjata otomatis AK-630 dan artileri universal A-190 Angkatan Laut," imbuh pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia.
Pencarian dan pelacakan kapal selam musuh tiruan dilakukan oleh kapal anti-kapal selam besar Admiral Panteleev yang dilengkapi dengan senjata peluru kendali, fregat Marshal Shaposhnikov dan tiga korvet.
Mantan Kepala Staf Umum Angkatan Laut Rusia, Laksamana Viktor Kravchenko, mengatakan: "Pada periode pasca-Soviet, tidak ada latihan serupa yang melibatkan sejumlah besar pasukan."
Pejabat militer Moskow, Laksamana Muda Konstantin Kabantsov, menyebut latihan itu "unik" karena luasnya wilayah Samudra Pasifik tempat latihan itu berlangsung dan menambahkan; "Latihan semacam itu belum pernah dilakukan... dalam sejarah armada Rusia baru-baru ini."
Kementerian Pertahanan Rusia telah mengumumkan telah menenggelamkan sebuah kapal induk tiruan di wilayah lepas pantai hanya berjarak 35 mil dari Hawaii, wilayah yang jadi negara bagian AS.
Sedikitnya 20 kapal perang, kapal selam, dan kapal pendukung Rusia, diapit oleh 20 jet tempur, ikut serta dalam latihan tersebut—yang terbesar sejak Perang Dingin.
Militer Rusia awalnya mengatakan bahwa mereka berada 300 mil di lepas pantai Hawaii, namun gambar satelit 19 Juni yang belum dikonfirmasi menunjukkan mereka lebih dekat, yakni sekitar 35 mil dari Hawaii.
Militer Moskow juga mengatakan pasukan mereka berada pada jarak sekitar 2.500 mil tenggara Kepulauan Kuril.
Menurut laporan media AS, The Drive, kapal-kapal perang Rusia sedang melakukan manuver di wilayah antara 300 hingga 500 mil di sebelah barat pulau-pulau utama Hawaii.
Manuver besar-besaran itu telah membuat Pentagon khawatir. Sudah dua kali pada bulan ini—pada 14 dan 18 Juni—AS menerbangkan jet-jet tempur siluman F-22 dari Hawaii sebagai tanggapan atas penerbangan beberapa pesawat pembom Rusia.
Pesawat-pesawat pembom Moskow tidak memasuki perimeter Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) AS, sehingga mereka tidak dicegat.
Pada 17 Juni Angkatan Laut mengakui bahwa kapal induk USS Carl Vinson dan kelompok tempurnya beroperasi di dekat Hawaii, tanpa mengungkapkan kapan mereka tiba, atau mengapa.
Pada 18 Juni, juru bicara kapal kelompok tempur kapal induk tersebut men-tweet sebuah foto dengan keterangan berbunyi: "Vinson transit dengan USS Dewey di Area Operasi Kepulauan Hawaii. Vinson berpartisipasi dalam operasi terpadu dengan Angkatan Darat, Korps Marinir, Angkatan Udara, dan Coast Guard AS, pelatihan untuk berbagai misi, dari serangan jarak jauh hingga perang anti-kapal selam."
Kementerian pertahanan Rusia pada hari Senin (21/6/2021) mengeluarkan video yang menunjukkan manuver militernya.
Rusia mengorganisir dua detasemen kapal, yang beroperasi pada jarak sekitar 300 mil dari satu sama lain.
Satu kelompok memainkan peran sebagai musuh.
Juga terlibat dalam manuver itu adalah kapal selam Angkatan Laut Rusia yang tidak disebutkan namanya dan sepasang pesawat anti-kapal selam jarak jauh Tu-142MZ dari cabang penerbangan Armada Pasifik Angkatan Laut, beroperasi dari Pangkalan Udara Yelizovo di semenanjung Kamchatka, yang dikawal oleh beberapa pesawat pencegat MiG-31BM Foxhound.
Video yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia menunjukkan pesawat-pesawat lepas landas dari daerah yang tertutup salju, dan kemudian mengisi bahan bakar di udara.
"Kedua detasemen itu mengerjakan tugas mendeteksi, melawan dan mengirimkan serangan rudal terhadap kelompok tempur kapal induk dari musuh tiruan," kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Selain serangan anti-kapal, lanjut Kementerian Pertahanan, gugus tugas juga menguji kesiapan mereka untuk misi anti-pesawat dan anti-kapal selam.
Pentagon mengatakan mereka mengawasi manuver militer Moskow dengan cermat.
"Komando Indo-Pasifik AS sedang memantau kapal-kapal Rusia yang beroperasi di perairan internasional di Pasifik Barat," kata juru bicara Komando Indo-Pasifik AS, Kapten Mike Kafka, kepada CBS News, Selasa (22/6/2021).
"Kami beroperasi sesuai dengan hukum laut dan udara internasional untuk memastikan bahwa semua negara dapat melakukan hal yang sama tanpa rasa takut atau bersaing dan untuk mengamankan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," ujarnya.
"Karena Rusia beroperasi di kawasan itu, diharapkan untuk melakukannya sesuai dengan hukum internasional," imbuh dia.
Rekaman awal latihan perang besar-besaran Rusia yang di-posting oleh Kementerian Pertahanan menunjukkan para pelaut melacak dan "mengusir" kapal-kapal selam musuh tiruan.
"Selama latihan, awak kapal perang Armada Pasifik menembakkan senjata otomatis AK-630 dan artileri universal A-190 Angkatan Laut," imbuh pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia.
Pencarian dan pelacakan kapal selam musuh tiruan dilakukan oleh kapal anti-kapal selam besar Admiral Panteleev yang dilengkapi dengan senjata peluru kendali, fregat Marshal Shaposhnikov dan tiga korvet.
Mantan Kepala Staf Umum Angkatan Laut Rusia, Laksamana Viktor Kravchenko, mengatakan: "Pada periode pasca-Soviet, tidak ada latihan serupa yang melibatkan sejumlah besar pasukan."
Pejabat militer Moskow, Laksamana Muda Konstantin Kabantsov, menyebut latihan itu "unik" karena luasnya wilayah Samudra Pasifik tempat latihan itu berlangsung dan menambahkan; "Latihan semacam itu belum pernah dilakukan... dalam sejarah armada Rusia baru-baru ini."
(min)