Duterte Ancam Penjarakan Warga yang Menolak Vaksin COVID-19

Selasa, 22 Juni 2021 - 13:24 WIB
loading...
A A A
Dalam pidato yang sama, Duterte mengecam Pengadilan Kriminal Internasional, setelah seorang jaksa ICC meminta izin dari pengadilan untuk penyelidikan penuh atas kasus pembunuhan dalam perang narkoba di Filipina.

Duterte pada Maret 2018 membatalkan keanggotaan Filipina dalam perjanjian pendirian ICC. Dia mengulangi bahwa dia tidak akan bekerja sama dengan penyelidikan tersebut. Dia menggambarkan ICC sebagai "buls**t."

"Mengapa saya membela atau menghadapi tuduhan di depan orang kulit putih. Anda pasti gila," tutur Duterte, yang setelah memenangkan kursi kepresidenan pada 2016 melancarkan kampanye anti-narkotika yang menewaskan ribuan orang.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan pihak berwenang telah mengeksekusi para tersangka narkoba, tetapi Duterte menyatakan bahwa mereka yang terbunuh telah dengan keras menolak penangkapan.

Juru bicara ICC Fadi El Abdallah mengatakan, "Pengadilan adalah lembaga peradilan yang independen, dan tidak mengomentari pernyataan politik."
(sya)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1271 seconds (0.1#10.140)