Beijing pada NATO: Berhenti Membesar-besarkan Ancaman China

Selasa, 15 Juni 2021 - 18:32 WIB
loading...
A A A
Ini menandai pertemuan NATO pertama Joe Biden sebagai presiden AS.

Aliansi politik dan militer yang kuat antara 30 negara Eropa dan Amerika Utara melihat Rusia sebagai ancaman utama.

Biden dijadwalkan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Jenewa pada Rabu.

Menurut komunike KTT (pernyataan penutup) NATO, "Ambisi yang dinyatakan dan perilaku tegas China menghadirkan tantangan sistemik terhadap tatanan internasional berbasis aturan dan ke bidang yang relevan dengan keamanan Aliansi."

"Kami tetap prihatin dengan kurangnya transparansi dan penggunaan disinformasi di China yang sering terjadi," papar pernyataan NATO.

Kepala NATO Jens Stoltenberg mengatakan, "Kami tidak memasuki Perang Dingin baru dan China bukan musuh kami, bukan musuh kami."

Namun, dia menambahkan, "Kita perlu mengatasi bersama, sebagai aliansi, tantangan yang ditimbulkan oleh kebangkitan China terhadap keamanan kita."

China adalah salah satu kekuatan militer dan ekonomi terkemuka di dunia, yang Partai Komunisnya yang berkuasa memiliki cengkeraman yang kuat dalam politik, kehidupan sehari-hari, dan sebagian besar masyarakat.

Militer China saat ini memiliki angkatan bersenjata terbesar di dunia, dengan lebih dari dua juta personel bertugas aktif.

NATO menjadi semakin khawatir tentang kemampuan militer China yang berkembang, yang dilihatnya sebagai ancaman terhadap keamanan dan nilai-nilai demokrasi anggotanya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1816 seconds (0.1#10.140)