Ngeri Bila Israel Gunakan Senjata Nuklir, Qatar Desak IAEA Inspeksi Reaktor Zionis

Senin, 14 Juni 2021 - 08:27 WIB
loading...
Ngeri Bila Israel Gunakan...
Situs reaktor nuklir Dimona, Israel. Foto/REUTERS
A A A
WINA - Qatar merasa ngeri bila rezim Zionis Israel menggunakan senjata nuklir dalam konflik yang berpotensi pecah di masa depan.
Negara Teluk yang kaya raya ini mendesak Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengawasi secara ketat kegiatan nuklir Zionis, termasuk menginspeksi reaktor nuklirnya.

“Semua negara Arab, termasuk Negara Qatar, bergabung dengan Traktat Non-Proliferasi Senjata Nuklir [NPT] dan mengadopsi dan menyetujui semua resolusi internasional yang menyerukan agar Timur Tengah bebas dari senjata nuklir, sementara Israel menolak untuk terlibat dalam upaya ini,” kata Sultan bin Salmeen Al Mansouri, Duta Besar Qatar untuk Austria yang juga Duta Tetap Qatar untuk PBB, dalam sebuah pernyataan.



Israel sejauh ini menolak untuk menandatangani NPT, dengan alasan penolakannya untuk mengizinkan inspektur internasional mengamati program nuklirnya yang kontroversial.

Mansouri juga berbicara tentang konflik 11 hari Israel-Palestina baru-baru ini. "Apakah ada jaminan bahwa Israel tidak akan menggunakan senjatanya dengan cara yang tidak bertanggung jawab di masa depan, termasuk kemungkinan mengerikan menggunakan senjata nuklir?," tanya diplomat tersebut, seperti dikutip Sputniknews, Senin (14/6/2021).

Utusan Qatar itu mengecam perilaku Israel dalam kebijakannya terhadap Palestina, kegagalannya untuk mematuhi hukum internasional."Dan penggunaan semua jenis senjata untuk menindas rakyat Palestina," katanya.

Pernyataan diplomat tersebut disampaikan pada Sabtu pekan lalu dalam pertemuan Dewan Gubernur IAEA di Wina.

Menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Qatar, utusan Qatar itu menekankan pentingnya Israel bekerja sama dengan IAEA dalam kemampuan nuklirnya dan membuka reaktor atomnya kepada para inspektur.

Komentar Mansouri datang sebagai reaksi terhadap klaim yang dibuat terhadap Qatar oleh perwakilan Israel pada pertemuan IAEA.



Mansouri memperingatkan utusan Israel untuk berhenti memberikan pidato hasutan dan sengaja melenyapkan fakta, dan tidak menghindari mengungkapkan kebenaran tentang kemampuan nuklir Israel.

Selama konflik 11 hari, kelompok perlawanan Palestina, Hamas, menembakkan sekitar 4.300 roket ke Israel, dengan sebagian besar dicegat oleh sistem pertahanan udara Iron Dome. Sedangkan Pasukan Pertahanan Israel melakukan serangan udara terhadap permukiman Jalur Gaza dan bangunan tempat tinggal di dalamnya, yang diklaim digunakan oleh operasi Hamas.

Dari pihak Palestina, serangan udara Zionis menewaskan lebih dari 250 orang, termasuk 67 anak-anak, dan melukai beberapa ribu orang. Sedangkan serangan roket dari Gaza menewaskan 13 warga Israel, dua di antaranya adalah anak-anak, dan melukai hampir 200 lainnya.

“Agresi Israel baru-baru ini di Gaza, dan penggunaan kekuatan yang berlebihan dan tidak proporsional terhadap warga sipil dan penghancuran infrastruktur sipil, membuat marah opini publik dunia,” bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Qatar.

Kementerian itu juga meminta masyarakat internasional dan lembaga-lembaga kunci untuk merangkul tujuan membersihkan Timur Tengah dari senjata nuklir dan melakukan upaya nyata menuju tujuan itu, berdasarkan kewajiban hukum dan moral mereka.

Program nuklir Zionis Israel terungkap oleh whistleblower Mordechai Vanunu, mantan teknisi di situs nuklir Dimona, yang menyerahkan bukti program nuklir negara itu ke surat kabar Sunday Times pada tahun 1986.

Dia melarikan diri dari Israel sebelum pengungkapan, tetapi diculik oleh Mossad setelah berita itu tersiar, dan dijatuhi hukuman 18 tahun penjara, namun dibebaskan pada 2004.

Israel selama ini mempertahankan kebijakan ambiguitas tentang program nuklirnya, di mana negara Yahudi itu tidak membenarkan atau menyangkal memiliki senjata nuklir.

Namun, berbagai laporan menyatakan bahwa negara Yahudi itu adalah salah satu dari hanya sembilan negara bersenjata nuklir di dunia. Israel diyakini memiliki satu-satunya persenjataan nuklir di Timur Tengah dengan perkiraan mulai dari setidaknya 90 hingga lebih dari 200 hulu ledak nuklir.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2420 seconds (0.1#10.140)