Pengadilan Belanda Lacak Rudal BUK yang Jatuhkan Malaysia Airlines MH17

Jum'at, 11 Juni 2021 - 10:01 WIB
loading...
Pengadilan Belanda Lacak Rudal BUK yang Jatuhkan Malaysia Airlines MH17
Puing-puing pesawat Malaysia Airlines MH17 yang ditembak jatuh di Ukraina pada 2014. Foto/REUTERS
A A A
DEN HAAG - Pengadilan Belanda mendengar kesaksikan bahwa orang-orang yang dituduh terlibat dalam penembakan jatuh pesawat Malaysia Airlines MH17 di atas Ukraina timur pada 2014 memindahkan baterai rudal BUK kembali ke Rusia. Kesaksian itu didengar dalam sidang hari Kamis (10/6/2021).

Hakim pengadilan telah memeriksa rute yang diambil oleh sistem rudal surface-to-air yang menghancurkan Boeing 777 pada 17 Juli 2014, menewaskan 298 orang di dalamnya, termasuk 12 warga negara Indonesia (WNI).



Penyelidik mengatakan baterai rudal dikerahkan di dekat kota Pervomayski, yang dikendalikan oleh separatis Ukraina.

Komunikasi yang disadap menunjukkan strategi pertahanan dengan cepat dirancang setelah pesawat itu ditembak jatuh, yang menurutnya telah ditabrak oleh jet tempur Ukraina, yang kemudian ditembak jatuh oleh baterai rudal Rusia.

Warga negara Rusia Oleg Pulatov, Igor Girkin dan Sergei Dubinsky, dan warga negara Ukraina Leonid Kharchenko didakwa melakukan pembunuhan setelah pesawat itu ditembak jatuh saat dalam penerbangan rutin dari Amsterdam ke Kuala Lumpur.

Rudal itu diyakini berasal dari Brigade Rudal Anti-Pesawat ke-53 tentara Rusia yang berbasis di Kursk, tidak jauh dari perbatasan dengan Ukraina.

Pulatov, satu-satunya terdakwa yang diwakili di persidangan, mengatakan kepada pengacaranya bahwa referensi ke sistem BUK dalam percakapan yang disadap dimaksudkan untuk menipu pasukan musuh.



Hakim pada hari Senin (7/6/2021) lalu mengatakan pengadilan akan melihat minggu ini pada bukti mengenai tiga pertanyaan kunci: Apakah Boeing 777 ditembak jatuh oleh rudal buatan Rusia; lokasi penembakan rudal, dan peran keempat tersangka dalam kecelakaan itu.

Jaksa dan pengacara pembela terdakwa, seperti dikutip AFP, akan memiliki kesempatan untuk mempresentasikan kasus mereka selama persidangan yang berlangsung hingga 9 Juli.

Kerabat para korban akan dapat berbicara di pengadilan pada bulan September.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1739 seconds (0.1#10.140)