Pikat Mahasiswa Baru, Universitas China Pajang Iklan Menjurus ke Seksual
loading...
A
A
A
BEIJING - Universitas Nanjing (NJU), salah satu universitas terbaik China , mendapat kecaman setelah meluncurkan kampanye iklan berbau seksual untuk merekrut mahasiswa baru. Iklan itu menampilkan para mahasiswi cantik memegang tulisan-tulisan sugestif.
Iklan tersebut akhirnya dihapus setelah memicu reaksi kemarahan publik.
JNI, yang terletak di provinsi Jiangsu, telah dituduh menjadikan perempuan sebagai objek untuk memikat mahasiswa baru.
Iklan tersebut menampilkan enam mahasiswi berpose di sekitar kampus universitas, memegang plakat dengan pesan undangan, beberapa di antaranya dianggap terlalu sugestif.
Plakat-plakat yang dipegang tinggi-tinggi oleh para mahasiswi cantik antara lain berbunyi: “Maukah kamu tinggal di perpustakaan bersamaku, dari pagi hingga malam?”.
Ada juga plakat yang berbunyi; "Apakah kami ingin aku menjadi bagian dari masa mudamu?
Foto-foto iklan lain menampilkan mahasiswa, namun tidak menyertakan teks yang menjurus ke arah seksual. Salah satunya berbunyi: “Apakah Anda ingin menjadi mahasiswa NJU yang jujur, rajin, dan ambisius?”
Iklan tersebut telah menyebabkan reaksi marah publik di situs media sosial termasuk Weibo dan Twitter. Banyak dari mereka yang menyebut langkah itu sebagai "menjijikkan" dan bertanya siapa yang berpikir itu akan menjadi ide yang bagus.
"Siapa pun yang membuat keputusan ini telah menjatuhkan reputasi universitas dan semua mahasiswi di bawah bus," tulis seorang pengguna media sosial, seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (10/6/2021). Yang lain menambahkan bahwa iklan tersebut menjelaskan penurunan peringkat universitas di internasional.
Ada juga mengecam universitas karena mengubah mahasiswi menjadi "sumber daya" atau "pelacur".
“Lingkungan ini benar-benar busuk. Universitas Nanjing menganggap mahasiswi sebagai ‘sumber daya rekrutmen’. Baunya seperti merekrut pelacur,” kata salah satu pengguna Twitter.
Dalam referensi lebih lanjut tentang prostitusi, yang lain bertanya berapa biaya untuk nongkrong di perpustakaan dari pagi hingga malam.
NJU adalah salah satu universitas negeri terbaik di China, dan berada di peringkat 131 di Quacquarelli Symonds World University Rankings 2022.
Iklan tersebut akhirnya dihapus setelah memicu reaksi kemarahan publik.
JNI, yang terletak di provinsi Jiangsu, telah dituduh menjadikan perempuan sebagai objek untuk memikat mahasiswa baru.
Iklan tersebut menampilkan enam mahasiswi berpose di sekitar kampus universitas, memegang plakat dengan pesan undangan, beberapa di antaranya dianggap terlalu sugestif.
Plakat-plakat yang dipegang tinggi-tinggi oleh para mahasiswi cantik antara lain berbunyi: “Maukah kamu tinggal di perpustakaan bersamaku, dari pagi hingga malam?”.
Ada juga plakat yang berbunyi; "Apakah kami ingin aku menjadi bagian dari masa mudamu?
Foto-foto iklan lain menampilkan mahasiswa, namun tidak menyertakan teks yang menjurus ke arah seksual. Salah satunya berbunyi: “Apakah Anda ingin menjadi mahasiswa NJU yang jujur, rajin, dan ambisius?”
Iklan tersebut telah menyebabkan reaksi marah publik di situs media sosial termasuk Weibo dan Twitter. Banyak dari mereka yang menyebut langkah itu sebagai "menjijikkan" dan bertanya siapa yang berpikir itu akan menjadi ide yang bagus.
"Siapa pun yang membuat keputusan ini telah menjatuhkan reputasi universitas dan semua mahasiswi di bawah bus," tulis seorang pengguna media sosial, seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (10/6/2021). Yang lain menambahkan bahwa iklan tersebut menjelaskan penurunan peringkat universitas di internasional.
Ada juga mengecam universitas karena mengubah mahasiswi menjadi "sumber daya" atau "pelacur".
“Lingkungan ini benar-benar busuk. Universitas Nanjing menganggap mahasiswi sebagai ‘sumber daya rekrutmen’. Baunya seperti merekrut pelacur,” kata salah satu pengguna Twitter.
Dalam referensi lebih lanjut tentang prostitusi, yang lain bertanya berapa biaya untuk nongkrong di perpustakaan dari pagi hingga malam.
NJU adalah salah satu universitas negeri terbaik di China, dan berada di peringkat 131 di Quacquarelli Symonds World University Rankings 2022.
(min)