Pertama Kali, Drone Isi Bahan Bakar Jet Tempur Super Hornet AS di Langit

Selasa, 08 Juni 2021 - 13:08 WIB
loading...
Pertama Kali, Drone Isi Bahan Bakar Jet Tempur Super Hornet AS di Langit
Drone MQ-25 Boeing mengisi bahan bakar jet tempur F/A-18 Super Hornet AS di udara untuk pertama kalinya. Foto/US Navy
A A A
WASHINGTON - Sebuah pesawat tak berawak atau drone berhasil mengisi bahan bakar jet tempur F/A-18 Super Hornet Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) di langit atau di udara untuk pertama kalinya.

Selama transfer bahan bakar, drone buatan Boeing dan jet tempur Super Hornet dihubungkan secara singkat dengan selang. Aksi pengisian bahan bakar di udara itu terjadi di langit di atas Midwest selama penerbangan uji coba hari Jumat pekan lalu.



Selama penerbangan tersebut, jet tempur Super Hornet mendekati drone yang dikenal sebagai MQ-25 Stingray dari belakang. Menurut Boeing, keduanya sedekat 20 kaki (6 meter) dari satu sama lain.

Selang memanjang dari drone, dan Super Hornet terhubung dengan drogue di ujung selang untuk menerima bahan bakar. Angkatan Laut telah mem-posting video uji terbang itu di Twitter.

Uji coba dilakukan dari MidAmerica St Louis Airport di Mascoutah, Illinois. Angkatan Laut dan Boeing mengatakan mereka berencana untuk melakukan tes pada kapal induk akhir tahun ini.

Drone tersebut mentransfer 325 dari 500 pon bahan bakar yang tersedia selama sekitar 4,5 jam uji terbang. Demikian disampaikan Dave Bujold, direktur program MQ-25 Boeing, dalam konferensi pers yang dilansir CBS News, Selasa (8/6/2021).

“Sistem tak berawak bersama pasukan kombatan tradisional kami memberikan kemampuan dan kapasitas tambahan untuk memberi jet tempur kami keuntungan yang dibutuhkan untuk melawan, menang, dan mencegah agresor potensial,” kata Kapten Chad Reed, manajer program untuk kantor program Penerbangan Tak Berawak Angkatan Laut.

“MQ-25 adalah langkah pertama menuju masa depan di mana armada berbasis kapal induk ditambah dengan sistem tak berawak.”



Reed menyebut drone sebagai "pengganda kekuatan" yang membebaskan pesawat tempur Angkatan Laut dan pilot yang saat ini menjalankan peran pengisian bahan bakar.

Pengujian program drone dimulai dengan Super Hornet di sisi penerima, tetapi program diharapkan meluas untuk pengujian ke receiver lain.

Reed mengatakan data yang dikumpulkan selama penerbangan tentang interaksi, panduan, dan kontrol airwake akan dianalisis untuk melihat apakah ada penyesuaian yang perlu dilakukan.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1257 seconds (0.1#10.140)