Kapal Perang Iran Dilaporkan Menuju Venezuela, AS Keluarkan Peringatan Keras

Sabtu, 05 Juni 2021 - 00:00 WIB
loading...
Kapal Perang Iran Dilaporkan...
Kapal perang Makran milik Angkatan Laut Iran. Foto/Iranian Army/WANA/Handout via REUTERS
A A A
WASHINGTON - Pentagon atau Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) telah mengeluarkan peringatan keras kepada Teheran menyusul laporan bahwa kapal perang Iran sedang menuju Venezuela untuk mengirimkan senjata.

“Pengiriman senjata semacam itu akan menjadi tindakan provokatif dan ancaman bagi mitra kami di belahan Bumi ini,” bunyi pernyataan yang dikeluarkan oleh Pentagon.



"Dengan demikian, kami berhak untuk mengambil tindakan yang tepat—bersama dengan mitra kami—untuk mencegah pengiriman atau transit senjata tersebut," lanjut Pentagon.

Peringatan itu—mungkin yang paling keras diarahkan ke Iran hingga saat ini oleh pemerintahan Joe Biden—datang setelah USNI Newspada hari Kamis mengungkapkan citra satelit yang menunjukkan kapal perang Makran milik Angkatan Laut Iran membawa setidaknya tujuh kapal serang cepat.

Makran awalnya adalah kapal tanker minyak, namun diubah menjadi kapal perang.

Masih belum jelas apakah perangkat keras militer tambahan ada di dalam kapal Makran atau tidak, serta kemana tujuan akhirnya.

Pernyataan Pentagon itu juga menyusul pernyataan Dewan Keamanan Nasional AS yang dirilis Politico pada hari Rabu.

Politico pertama kali melaporkan pada akhir pekan lalu bahwa kapal perang Makran menuju ke selatan di sepanjang pantai timur Afrika, kemungkinan menuju Venezuela. Laporan itu mengutip tiga pejabat AS.

Kapal perang tersebut dan kapal-kapal pengawalnya diperkirakan akan memasuki Atlantik selatan paling cepat hari Kamis lalu.

Amerika Serikat telah lama mengambil garis keras terhadap musuh asing yang mengirimkan perangkat keras militer ke Amerika Latin.



Iran sendiri telah memiliki hubungan dekat dengan pemerintah Venezuela selama bertahun-tahun, tetapi langkah yang tampak adalah ujian pertama bagi Presiden Joe Biden, yang pemerintahannya mencari pemulihan hubungan dengan Teheran setelah bertahun-tahun permusuhan yang tegang di bawah mantan Presiden Donald Trump.

“Ini adalah situasi yang diwarisi oleh pemerintahan saat ini,” bunyi pernyataan Pentagon, yang menambahkan bahwa para pejabat AS sekarang bekerja untuk mencegahnya melalui diplomasi dan cara lain.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, memperingatkan Amerika Serikat untuk berhati-hati dalam berurusan dengan kapal perang Makran.

“Iran selalu hadir di perairan internasional dan memiliki hak ini di bawah hukum internasional dan dapat hadir di perairan internasional,” kata Khatibzadeh, seperti dikutip dariAl-Monitor, Jumat (4/6/2021).

"Tidak ada yang bisa melanggar hak ini," ujarnya."Yang duduk di rumah kaca harus hati-hati,” sambung dia.

Tahun lalu pemerintahan Trump bekerja dengan pihak berwenang di Cape Verde untuk menyita pengiriman jutaan dollar bahan bakar Iran di atas empat kapal tanker menuju Venezuela yang melanggar sanksi ekonomi AS.

Pemerintahan Trump melakukan kampanye “tekanan maksimum” terhadap Iran dan pemerintah Presiden Venezuela Nicolas Maduro, setelah gagal menyingkirkan Maduro dalam upaya kudeta yang gagal pada 2019.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
China Upgrade Besar-besaran...
China Upgrade Besar-besaran Pangkalan di Laut China Selatan, Terlihat Pesawat Pengebom H-6K
Perang Dagang Sengit,...
Perang Dagang Sengit, Diplomat Beijing: Gaun Sekretaris Pers Gedung Putih Buatan China
AS Kembali Tangkap Mahasiswa...
AS Kembali Tangkap Mahasiswa Pro-Palestina, Namanya Mohsen Mahdawi
Kepala Pentagon: China...
Kepala Pentagon: China Dapat Tenggelamkan Seluruh Kapal Induk AS dalam 20 Menit
Wanita Ini Gugat Lab...
Wanita Ini Gugat Lab DNA karena Hasil yang Keliru Membuatnya Terlanjur Aborsi
3 Anggota Keluarga Donald...
3 Anggota Keluarga Donald Trump yang Mendapat Untung Besar dari Kripto
Aneh tapi Nyata, Kepala...
Aneh tapi Nyata, Kepala Wanita Ini Terputus di Bagian Dalam tapi Berhasil Disambungkan Kembali
Rusia Akan Tempatkan...
Rusia Akan Tempatkan Pesawat Militer di Papua, Australia Minta Penjelasan Indonesia
Presiden Singapura Shanmugaratnam...
Presiden Singapura Shanmugaratnam Bubarkan Parlemen, Pemilu Digelar 3 Mei
Rekomendasi
Malam Ini Rakyat Bersuara...
Malam Ini Rakyat Bersuara PANGGUNG TERKINI, RK DIBIDIK, DEDI MULYADI DIKRITIK bersama Aiman Witjaksono, Farhat Abbas, Toni RM, dan Narasumber Lainnya, Live di iNews
RUU TNI Belum Diteken...
RUU TNI Belum Diteken Presiden Prabowo, Ini Kata Menkum Supratman Andi Agtas
Pentingnya Biodiversity...
Pentingnya Biodiversity Credit untuk Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia
Berita Terkini
Mampukah PM Singapura...
Mampukah PM Singapura Lawrence Wong Lepas dari Bayang-bayang Dinasti Lee Kuan Yew?
1 jam yang lalu
4 Alasan Australia Sangat...
4 Alasan Australia Sangat Takut dengan Isu Putin Ingin Gunakan Pangkalan Militer di Papua
4 jam yang lalu
Australia Protes ke...
Australia Protes ke Indonesia Terkait Rusia Minta Gunakan Pangkalan Militer di Papua
4 jam yang lalu
Panglima Militer Israel...
Panglima Militer Israel Sebut Tujuan Perang Gaza Tidak Akan Tercapai, Ini 3 Pemicunya
6 jam yang lalu
Siapa Syekh Mishary?...
Siapa Syekh Mishary? Imam Kuwait yang Pernah Mengkritik Hamas dan Selalu Memuji Raja Salman
6 jam yang lalu
Uni Eropa Larang Calon...
Uni Eropa Larang Calon Anggotanya Rayakan Kemenangan Perang Dunia II di Moskow
7 jam yang lalu
Infografis
Trump Serius Ancam Iran...
Trump Serius Ancam Iran dengan Kekuatan Militer AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved