Malaysia Mulai Lockdown Total Hari Ini, Penyebaran COVID-19 Menggila
loading...

Warga memakai masker di depan gedung Petronas Twin Towers, Kuala Lumpur, Malaysia, pada 5 November 2020. Foto/REUTERS
A
A
A
KUALA LUMPUR - Malaysia mulai menerapkan lockdown total hari ini untuk mengatasi lonjakan COVID-19 yang meningkat tajam.
Pemerintah Malaysia menutup semua mal, hanya mengizinkan 17 sektor layanan penting untuk beroperasi selama penguncian total.
Pemerintah Malaysia mengatakan semua mal harus ditutup, sementara 17 sektor layanan penting akan diizinkan untuk beroperasi selama "lockdown total" selama dua pekan yang akan datang.
Baca juga: Malaysia Percepat Program Vaksinasi di Tengah Melonjaknya Kasus Covid-19
Sektor-sektor ini termasuk perawatan kesehatan, telekomunikasi dan media, makanan dan minuman, utilitas serta perbankan.
Baca juga: Liga Arab Sambut Keputusan Dewan HAM Bentuk Komisi Investigasi Selidiki Kejahatan Israel
Pemerintah juga akan mengizinkan perusahaan di bawah 12 sektor manufaktur untuk terus beroperasi, seperti manufaktur makanan dan minuman, alat kesehatan, tekstil untuk memproduksi alat pelindung diri serta minyak dan gas. Mereka perlu beroperasi dengan kapasitas 60%.
"Kami berharap sektor manufaktur akan mengikuti perintah pemerintah, karena kami telah memberikan syarat bahwa hanya 60 persen yang bisa bekerja," ungkap Menteri Senior Malaysia Ismail Sabri Yaakob.
"Tapi saya telah membaca posting media sosial dan menemukan majikan yang memaksa karyawan mereka melebihi kapasitas 60%," tambahnya.
Ismail Sabri mengatakan karyawan dapat melaporkan pelanggaran tersebut ke Kementerian Sumber Daya Manusia dan kepolisian.
Pemerintah Malaysia menutup semua mal, hanya mengizinkan 17 sektor layanan penting untuk beroperasi selama penguncian total.
Pemerintah Malaysia mengatakan semua mal harus ditutup, sementara 17 sektor layanan penting akan diizinkan untuk beroperasi selama "lockdown total" selama dua pekan yang akan datang.
Baca juga: Malaysia Percepat Program Vaksinasi di Tengah Melonjaknya Kasus Covid-19
Sektor-sektor ini termasuk perawatan kesehatan, telekomunikasi dan media, makanan dan minuman, utilitas serta perbankan.
Baca juga: Liga Arab Sambut Keputusan Dewan HAM Bentuk Komisi Investigasi Selidiki Kejahatan Israel
Pemerintah juga akan mengizinkan perusahaan di bawah 12 sektor manufaktur untuk terus beroperasi, seperti manufaktur makanan dan minuman, alat kesehatan, tekstil untuk memproduksi alat pelindung diri serta minyak dan gas. Mereka perlu beroperasi dengan kapasitas 60%.
"Kami berharap sektor manufaktur akan mengikuti perintah pemerintah, karena kami telah memberikan syarat bahwa hanya 60 persen yang bisa bekerja," ungkap Menteri Senior Malaysia Ismail Sabri Yaakob.
"Tapi saya telah membaca posting media sosial dan menemukan majikan yang memaksa karyawan mereka melebihi kapasitas 60%," tambahnya.
Ismail Sabri mengatakan karyawan dapat melaporkan pelanggaran tersebut ke Kementerian Sumber Daya Manusia dan kepolisian.
Lihat Juga :