Korut Kritik AS yang Bolehkan Korsel Kembangkan Rudal Sesukanya

Senin, 31 Mei 2021 - 11:52 WIB
loading...
Korut Kritik AS yang...
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Foto/REUTERS
A A A
SEOUL - Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) mengakhiri pakta yang membatasi pengembangan rudal balistik Seoul. Dengan demikian, Washington membolehkan Seoul leluasa mengembangkan misil balitik dengan jangkauan sesukanya.

Rezim Korea Utara (Korut), melalui medianya, menyuarakan kritik kerasnya atas diakhirinya pakta Washington-Seoul itu.



Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengumumkan penghapusan pedoman rudal bersama yang telah membatasi pengembangan rudal balistik negara itu hingga jarak 800 km (500 mil) setelah pertemuan puncak pertamanya dengan Presiden AS Joe Biden awal bulan ini.

Kantor berita resmi Korea Utara, KCNA, pada Senin (31/5/2021), memuat sebuah artikel Kim Myong Chol—kritikus internasional yang berbasis di Jepang—yang menuduh AS menerapkan standar ganda saat berusaha melarang Pyongyang mengembangkan rudal balistik.

"Amerika Serikat asyik dalam konfrontasi meskipun hanya basa-basi dialog," kata Kim.

"Langkah penghentian (pakta) adalah pengingat yang jelas dari kebijakan permusuhan AS terhadap DPRK dan kesepakatan ganda yang memalukan," lanjut Kim.

Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) adalah nama resmi Korea Utara.

"Sasaran Korea Utara adalah Amerika Serikat, bukan militer Korea Selatan, dan itu akan melawan Amerika Serikat dengan 'prinsip kekuatan untuk kekuatan'," lanjut Kim.



Kim juga mengkritik Presiden Moon karena menyambut penghentian pakta tersebut, menyebutnya "menjijikkan, tidak senonoh".

"Sekarang setelah otoritas AS dan Korea Selatan memperjelas ambisi agresi mereka, mereka tidak memiliki alasan apa pun untuk menyalahkan DPRK yang memperkuat kemampuannya untuk pertahanan diri," imbuh Kim.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Trump Tuntut Ukraina...
Trump Tuntut Ukraina Bayar Kembali Semua Bantuan AS dengan Bunganya
Trump Pecat Hampir Semua...
Trump Pecat Hampir Semua Karyawan Institut Perdamaian yang Didanai Kongres AS
Eks PM Inggris Tegaskan...
Eks PM Inggris Tegaskan Tidak Ada Alternatif NATO
Iran Tidak Peduli dan...
Iran Tidak Peduli dan Tak Takut dengan Ancaman Trump
Mahasiswi PhD Asal Turki...
Mahasiswi PhD Asal Turki Ini Diculik saat Hendak Berbuka Puasa, Terancam Dideportasi dari AS karena Dituding Mendukung Hamas
Kunjungi Pangkalan Militer,...
Kunjungi Pangkalan Militer, JD Vance Tuding Bujuk Warga Greenland Bergabung dengan AS
AS Ngotot Kuasai Greenland,...
AS Ngotot Kuasai Greenland, Tuding Denmark Gagal Melindungi
Viral Pikachu Ikut Demo...
Viral Pikachu Ikut Demo di Turki, Lari Dikejar Polisi
Arab Saudi Rayakan Idul...
Arab Saudi Rayakan Idul Fitri Minggu 30 Maret, Gerhana Tak Pengaruhi Penampakan Hilal
Rekomendasi
Gudang Plastik di Tangerang...
Gudang Plastik di Tangerang Kebakaran, Asap Hitam Terlihat hingga Bandara Soetta
Menhub: One Way Nasional...
Menhub: One Way Nasional Arus Mudik Lebaran Resmi Ditutup
Jelang Lebaran, Banser...
Jelang Lebaran, Banser Dirikan 573 Posko Mudik Amankan Perjalanan Pemudik
Berita Terkini
Raja Saudi Salman Ikut...
Raja Saudi Salman Ikut Salat Id di Jeddah, MBS di Masjidilharam
1 jam yang lalu
Wanita Tampar Askar...
Wanita Tampar Askar Masjid Nabawi, Polisi Madinah Turun Tangan
2 jam yang lalu
11 Negara Merayakan...
11 Negara Merayakan Idulfitri pada Minggu, 15 Negara Putuskan Senin
2 jam yang lalu
Trump Tuntut Ukraina...
Trump Tuntut Ukraina Bayar Kembali Semua Bantuan AS dengan Bunganya
4 jam yang lalu
Trump Pecat Hampir Semua...
Trump Pecat Hampir Semua Karyawan Institut Perdamaian yang Didanai Kongres AS
4 jam yang lalu
Eks PM Inggris Tegaskan...
Eks PM Inggris Tegaskan Tidak Ada Alternatif NATO
5 jam yang lalu
Infografis
Alasan Sekutu NATO Menyesal...
Alasan Sekutu NATO Menyesal Beli Jet Tempur Siluman F-35 AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved