India Dihajar Badai Besar Kedua dalam Sepekan, 1,1 Juta Orang Mengungsi
loading...
A
A
A
NEW DELHI - Lebih dari 1,1 juta orang di India telah dievakuasi karena badai kuat diperkirakan menghantam pantai timurnya pada Rabu (26/5) waktu setempat.
Badai Yaas yang telah meningkat menjadi "badai siklon yang sangat parah" akan menghantam negara bagian Orissa, dikenal juga sebagai Odisha, dan Benggala Barat.
Ini adalah badai kedua yang melanda negara itu dalam sepekan, setelah Badai Tauktae menewaskan lebih dari 90 orang.
Badai itu terjadi ketika India berjuang menangani gelombang kedua wabah Covid-19-nya.
Pejabat departemen cuaca memperkirakan kecepatan angin 150km per jam bergerak 180km per jam ketika badai menghantam.
Peringatan bahaya tinggi telah dikeluarkan untuk dua pelabuhan utama, dan "peringatan merah" telah dikeluarkan untuk beberapa distrik di Orissa.
Permukaan laut diperkirakan naik akibat gelombang badai hingga tiga meter dan menggenangi daerah dataran rendah.
Pejabat distrik di Orissa dan negara bagian Benggala Barat mengatakan ada jutaan orang yang tinggal di daerah pesisir yang rentan.
Hampir 1.200 tempat penampungan telah dibersihkan sesuai norma keselamatan Covid-19, dan tim kesehatan telah dikerahkan di sana.
“Namun ada kekhawatiran akan sulit mempertahankan protokol jarak sosial karena lebih dari satu juta orang dievakuasi ke tempat penampungan,” ungkap laporan kantor berita ANI.
Penjaga Pantai India mengatakan di Twitter bahwa semua 265 kapal penangkap ikan yang dilaporkan berada di laut di Teluk Benggala telah kembali dengan selamat ke pelabuhan.
Tim tanggap bencana, pesawat dan kapal bersiaga saat badai melanda pantai timur.
Tentara India telah mengerahkan 17 tim penyelamat dan bantuan yang terdiri dari personel khusus dengan peralatan dan perahu karet.
Negara bagian Andhra Pradesh, Jharkhand dan Tamil Nadu di pantai timur juga kemungkinan besar akan terpengaruh, dengan lebih dari 50 tim penyelamat telah dikirim ke negara bagian ini.
Badai Yaas datang pada saat India sedang berjuang melawan gelombang kedua yang mematikan dari infeksi Covid-19, dan sistem perawatan kesehatan sudah terlalu kelelahan.
Krematorium, kuburan, dan rumah sakit sudah berfungsi dengan kapasitas penuh dengan peningkatan pesat dalam kasus dan kematian, meskipun ada penurunan relatif dalam infeksi baru sekarang, menurut data resmi.
Badai Yaas yang telah meningkat menjadi "badai siklon yang sangat parah" akan menghantam negara bagian Orissa, dikenal juga sebagai Odisha, dan Benggala Barat.
Ini adalah badai kedua yang melanda negara itu dalam sepekan, setelah Badai Tauktae menewaskan lebih dari 90 orang.
Badai itu terjadi ketika India berjuang menangani gelombang kedua wabah Covid-19-nya.
Pejabat departemen cuaca memperkirakan kecepatan angin 150km per jam bergerak 180km per jam ketika badai menghantam.
Peringatan bahaya tinggi telah dikeluarkan untuk dua pelabuhan utama, dan "peringatan merah" telah dikeluarkan untuk beberapa distrik di Orissa.
Permukaan laut diperkirakan naik akibat gelombang badai hingga tiga meter dan menggenangi daerah dataran rendah.
Pejabat distrik di Orissa dan negara bagian Benggala Barat mengatakan ada jutaan orang yang tinggal di daerah pesisir yang rentan.
Hampir 1.200 tempat penampungan telah dibersihkan sesuai norma keselamatan Covid-19, dan tim kesehatan telah dikerahkan di sana.
“Namun ada kekhawatiran akan sulit mempertahankan protokol jarak sosial karena lebih dari satu juta orang dievakuasi ke tempat penampungan,” ungkap laporan kantor berita ANI.
Penjaga Pantai India mengatakan di Twitter bahwa semua 265 kapal penangkap ikan yang dilaporkan berada di laut di Teluk Benggala telah kembali dengan selamat ke pelabuhan.
Tim tanggap bencana, pesawat dan kapal bersiaga saat badai melanda pantai timur.
Tentara India telah mengerahkan 17 tim penyelamat dan bantuan yang terdiri dari personel khusus dengan peralatan dan perahu karet.
Negara bagian Andhra Pradesh, Jharkhand dan Tamil Nadu di pantai timur juga kemungkinan besar akan terpengaruh, dengan lebih dari 50 tim penyelamat telah dikirim ke negara bagian ini.
Badai Yaas datang pada saat India sedang berjuang melawan gelombang kedua yang mematikan dari infeksi Covid-19, dan sistem perawatan kesehatan sudah terlalu kelelahan.
Krematorium, kuburan, dan rumah sakit sudah berfungsi dengan kapasitas penuh dengan peningkatan pesat dalam kasus dan kematian, meskipun ada penurunan relatif dalam infeksi baru sekarang, menurut data resmi.
(sya)