Perawat Covid-19 Bercelana Dalam dengan APD Transparan Batal Dihukum

Sabtu, 23 Mei 2020 - 14:00 WIB
loading...
Perawat Covid-19 Bercelana Dalam dengan APD Transparan Batal Dihukum
Nadia, 23, perawat pasien Covid-19 di sebuah rumah sakit di Rusia yang fotonya viral setelah mengenakan pakaian dalam berbalut APD transparan. Foto/VK.com/Tulskie Novosti
A A A
TULA - Seorang perawat pasien Covid-19 di Rusia yang viral karena hanya mengenakan celana dalam dan bra dengan alat pelindung diri (APD) transparan batal dihukum.

Nadezhda Zhukova, 23, atau dikenal sebagai Nadia batal dijatuhi sanksi setelah dukungan terhadapnya bermunculan, termasuk pejabat tinggi yang dekat dengan Presiden Vladimir Putin.

Salah satu foto yang viral adalah ketika seorang pasien laki-laki menatap ke arah Nadia, yang celana dalam hitam dan bra putihnya terlihat jelas di bawah APD transparan.

Nadia sudah menjelaskan kepada para manajernya di Rumah Sakit Klinik Regional Tula bahwa seragam perawat terlalu panas untuk dikenakan dengan APD. Dia juga sudah menjelaskan bahwa dirinya baru menyadari jika APD yang dikenakannya transparan.

Perawat muda berparas cantik ini merawat para pasien laki-laki yang terjangkit virus corona SARS-Cov-2 penyebab Covid-19.

Media lokal awalnya melaporkan sanksi akan dijatuhkan oleh kementerian kesehatan regional Tula dengan alasan Nadia dianggap melanggar aturan tentang seragam perawat.

"Sulit untuk bertahan," kata Nadia kepada koran lokal, Tulskaya Pressa, tentang alasannya hanya mengenakan pakaian dalam berbalut APD transparan. (Baca: Viral, Perawat Covid-19 Bercelana Dalam dengan APD Transparan )

Perawat tersebut mengaku telah dipaksa untuk menutup akun media sosialnya karena aksinya memicu kegemparan. Belum jelas, sanksi apa yang rencananya akan dijatuhkan otoritas terkait regional.

Sejak itu, Nadia kebanjiran dukungan baik dari rekan-rekannya maupun dari para pejabat penting Rusia.

Nadia diyakini bukan satu-satunya petugas medis yang mengenakan pakaian dalam di bawah gaun APD transparan saat merawat pasien. "Kami tidak punya apa-apa untuk dipakai," kata seorang dokter kepada Komsomolskaya Pravda yang berbicara dalam kondisi anonim.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2018 seconds (0.1#10.140)