Sadis dan Ngeri, Jasad 24 Orang Ditemukan di Kebun Mantan Polisi

Sabtu, 22 Mei 2021 - 02:02 WIB
loading...
Sadis dan Ngeri, Jasad...
Tim forensik membutuhkan waktu satu bulan lagi untuk mengeluarkan semua jasad di kebun mantan polisi El Salvador. Foto/REUTERS
A A A
SAN SALVADOR - Sebanyak 24 jasad manusia yang sebagian besar telah jadi kerangka ditemukan di kebun rumah mantan petugas polisi di El Salvador .

“Kuburan itu bisa menampung hingga 40 jenazah, kebanyakan dari mereka diduga perempuan atau anak perempuan,” ungkap para pejabat.

Menggali semua jenazah bisa memakan waktu sebulan lagi.



Polisi yakin penemuan itu mengungkap pembunuhan berantai rahasia yang beroperasi lebih dari satu dekade.



El Salvador memiliki salah satu tingkat pembunuhan perempuan tertinggi di Amerika Latin. Pembunuhan dilakukan pada wanita karena jenis kelaminnya.



Hugo Ernesto Osorio Chavez, 51, ditahan di Chalchuapa bulan ini karena membunuh seorang wanita berusia 57 tahun dan putrinya yang berusia 26 tahun.

Mantan petugas polisi, yang sebelumnya diperiksa atas kejahatan seks itu mengaku membunuh pasangan itu.

Tetapi ketika tim forensik menggeledah rumahnya sekitar 78 kilometer di utara ibu kota, San Salvador, mereka menemukan setidaknya tujuh lubang berisi mayat, beberapa di antaranya mungkin telah terkubur selama dua tahun lalu.

Pihak berwenang mengatakan penemuan itu menunjukkan adanya pembunuhan berantai yang mungkin telah berlangsung selama satu dekade.

Sebanyak 10 orang menghadapi berbagai dakwaan terkait kasus pembunuhan berantai tersebut.

“Para tersangka termasuk mantan polisi, mantan tentara dan penyelundup manusia,” papar Mauricio Arriaza Chicas, direktur kepolisian sipil nasional El Salvador, dilansir surat kabar La Prensa.

Dia menuduh Osorio Chavez mungkin telah membunuh sejumlah orang selama satu dekade.

"Dia mengatakan kepada kami bahwa dia menemukan korban di media sosial dan mencari mereka, memikat mereka dengan mimpi Amerika," ujar Arriaza Chicas, dikutip Associated Press (AP).

“Jaksa penuntut mengatakan para korban mungkin termasuk anak perempuan berusia sembilan, tujuh dan dua tahun,” papar laporan AP.

“Baik tersangka maupun pengacaranya tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar,” ungkap laporan kantor berita Reuters.

Puluhan orang yang percaya kerabat mereka yang hilang mungkin berada di antara mayat-mayat itu berkumpul di luar rumah pada Kamis, ketika pekerja forensik yang mengenakan setelan putih mengeluarkan beberapa kerangka manusia dari tanah.

El Salvador mencatat 70 pembunuhan wanita tahun lalu. “Ada 111 orang pada 2019,” ungkap data polisi.

Kekerasan terhadap perempuan di Amerika Latin, termasuk femisida, memburuk selama pandemi virus corona, menurut berbagai kelompok bantuan.

Femisida merupakan kejahatan kebencian terhadap perempuan karena gender mereka, termasuk membunuh perempuan karena dia wanita.

Femicida membunuh 12 wanita setiap hari di Amerika Latin, menurut data PBB.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1525 seconds (0.1#10.140)