Sadis dan Ngeri, Jasad 24 Orang Ditemukan di Kebun Mantan Polisi
loading...
A
A
A
Tetapi ketika tim forensik menggeledah rumahnya sekitar 78 kilometer di utara ibu kota, San Salvador, mereka menemukan setidaknya tujuh lubang berisi mayat, beberapa di antaranya mungkin telah terkubur selama dua tahun lalu.
Pihak berwenang mengatakan penemuan itu menunjukkan adanya pembunuhan berantai yang mungkin telah berlangsung selama satu dekade.
Sebanyak 10 orang menghadapi berbagai dakwaan terkait kasus pembunuhan berantai tersebut.
“Para tersangka termasuk mantan polisi, mantan tentara dan penyelundup manusia,” papar Mauricio Arriaza Chicas, direktur kepolisian sipil nasional El Salvador, dilansir surat kabar La Prensa.
Dia menuduh Osorio Chavez mungkin telah membunuh sejumlah orang selama satu dekade.
"Dia mengatakan kepada kami bahwa dia menemukan korban di media sosial dan mencari mereka, memikat mereka dengan mimpi Amerika," ujar Arriaza Chicas, dikutip Associated Press (AP).
“Jaksa penuntut mengatakan para korban mungkin termasuk anak perempuan berusia sembilan, tujuh dan dua tahun,” papar laporan AP.
“Baik tersangka maupun pengacaranya tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar,” ungkap laporan kantor berita Reuters.
Puluhan orang yang percaya kerabat mereka yang hilang mungkin berada di antara mayat-mayat itu berkumpul di luar rumah pada Kamis, ketika pekerja forensik yang mengenakan setelan putih mengeluarkan beberapa kerangka manusia dari tanah.
El Salvador mencatat 70 pembunuhan wanita tahun lalu. “Ada 111 orang pada 2019,” ungkap data polisi.
Pihak berwenang mengatakan penemuan itu menunjukkan adanya pembunuhan berantai yang mungkin telah berlangsung selama satu dekade.
Sebanyak 10 orang menghadapi berbagai dakwaan terkait kasus pembunuhan berantai tersebut.
“Para tersangka termasuk mantan polisi, mantan tentara dan penyelundup manusia,” papar Mauricio Arriaza Chicas, direktur kepolisian sipil nasional El Salvador, dilansir surat kabar La Prensa.
Dia menuduh Osorio Chavez mungkin telah membunuh sejumlah orang selama satu dekade.
"Dia mengatakan kepada kami bahwa dia menemukan korban di media sosial dan mencari mereka, memikat mereka dengan mimpi Amerika," ujar Arriaza Chicas, dikutip Associated Press (AP).
“Jaksa penuntut mengatakan para korban mungkin termasuk anak perempuan berusia sembilan, tujuh dan dua tahun,” papar laporan AP.
“Baik tersangka maupun pengacaranya tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar,” ungkap laporan kantor berita Reuters.
Puluhan orang yang percaya kerabat mereka yang hilang mungkin berada di antara mayat-mayat itu berkumpul di luar rumah pada Kamis, ketika pekerja forensik yang mengenakan setelan putih mengeluarkan beberapa kerangka manusia dari tanah.
El Salvador mencatat 70 pembunuhan wanita tahun lalu. “Ada 111 orang pada 2019,” ungkap data polisi.