Para Pekerja Italia Ogah Memuat Pengiriman Senjata Bertujuan Israel
loading...
A
A
A
ROMA - Para pekerja Italia di pelabuhan Livorno menolak memuat kiriman senjata dengan tujuan Israel . Mereka menegaskan tak mau terlibat dalam pembantaian rakyat Palestina .
"Pelabuhan Livorno tidak akan menjadi kaki tangan dalam pembantaian rakyat Palestina," tegas L'Unione Sindacale di Base, serikat pekerja pelabuhan Italia.
Menurut kantor berita Wafa, kabar penolakan itu adalah laporan The Weapon Watch, lembaga yang berbasis di Genoa yang memantau pengiriman senjata di pelabuhan Eropa dan Mediterania.
The Weapon Watch memberi tahu serikat buruh itu tentang tujuan kapal yang dipermasalahkan dan muatannya.
“Pengiriman itu berisi senjata dan bahan peledak yang akan membunuh penduduk Palestina, yang telah dilanda serangan hebat malam ini, yang menyebabkan ratusan korban sipil, termasuk banyak anak-anak," tegas pernyataan serikat buruh itu.
Serikat buruh itu menambahkan mereka mengorganisir acara dalam solidaritas dengan Palestina dan menyerukan diakhirinya segera serangan Israel di Gaza.
Mereka juga mengecam penyitaan rumah-rumah warga sipil Palestina di Yerusalem Timur.
Pengungsian paksa Israel atas keluarga Palestina dari rumah mereka di lingkungan Yerusalem Timur Sheikh Jarrah telah memicu kemarahan di Palestina dan di penjuru dunia.
Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas, menanggapi penggusuran Syeikh Jarrah dan serangan Israel terhadap jamaah di Masjid Al-Aqsa selama bulan Ramadhan dengan menembakkan roket ke arah Israel.
Zionis justru semakin garang melancarkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza, sejauh ini menewaskan lebih dari 212 orang, termasuk 58 anak-anak dan 34 wanita.
Sepuluh orang Israel, dua di antaranya anak-anak, tewas oleh roket yang ditembakkan dari Gaza.
Kekuatan senjata Israel jauh melebihi pejuang Gaza yang hanya mengandalkan roket-roket berukuran kecil.
Israel memiliki persenjataan lengkap mulai dari rudal kendali presisi, jet tempur, tank, kendaraan lapis baja, tameng rudal Iron Dome.
"Pelabuhan Livorno tidak akan menjadi kaki tangan dalam pembantaian rakyat Palestina," tegas L'Unione Sindacale di Base, serikat pekerja pelabuhan Italia.
Menurut kantor berita Wafa, kabar penolakan itu adalah laporan The Weapon Watch, lembaga yang berbasis di Genoa yang memantau pengiriman senjata di pelabuhan Eropa dan Mediterania.
The Weapon Watch memberi tahu serikat buruh itu tentang tujuan kapal yang dipermasalahkan dan muatannya.
“Pengiriman itu berisi senjata dan bahan peledak yang akan membunuh penduduk Palestina, yang telah dilanda serangan hebat malam ini, yang menyebabkan ratusan korban sipil, termasuk banyak anak-anak," tegas pernyataan serikat buruh itu.
Serikat buruh itu menambahkan mereka mengorganisir acara dalam solidaritas dengan Palestina dan menyerukan diakhirinya segera serangan Israel di Gaza.
Mereka juga mengecam penyitaan rumah-rumah warga sipil Palestina di Yerusalem Timur.
Pengungsian paksa Israel atas keluarga Palestina dari rumah mereka di lingkungan Yerusalem Timur Sheikh Jarrah telah memicu kemarahan di Palestina dan di penjuru dunia.
Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas, menanggapi penggusuran Syeikh Jarrah dan serangan Israel terhadap jamaah di Masjid Al-Aqsa selama bulan Ramadhan dengan menembakkan roket ke arah Israel.
Zionis justru semakin garang melancarkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza, sejauh ini menewaskan lebih dari 212 orang, termasuk 58 anak-anak dan 34 wanita.
Sepuluh orang Israel, dua di antaranya anak-anak, tewas oleh roket yang ditembakkan dari Gaza.
Kekuatan senjata Israel jauh melebihi pejuang Gaza yang hanya mengandalkan roket-roket berukuran kecil.
Israel memiliki persenjataan lengkap mulai dari rudal kendali presisi, jet tempur, tank, kendaraan lapis baja, tameng rudal Iron Dome.
(sya)