Palestina Tolak Bantuan UEA Lewat Penerbangan Langsung ke Israel
loading...
A
A
A
TEPI BARAT - Pemerintah Palestina menolak bantuan medis Uni Emirat Arab (UEA) yang diangkut dengan pesawat yang melalui Israel.
Penerbangan yang difasilitasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu membawa bantuan penanganan virus corona yang dibawa dengan pesawat Etihad Airways yang terbang dari UEA ke Tel Aviv.
UEA tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel namun memiliki kekhawatiran yang sama dengan pengaruh Iran di kawasan. Langkah ini mencairkan kebekuan hubungan antara Israel dan Teluk Arab dalam beberapa tahun terakhir.
“Otoritas UEA tidak berkoordinasi dengan Negara Palestina sebelum mengirim bantuan. Palestina menolak menjadi jembatan (bagi negara-negara Arab) yang hendak menormalisasi hubungan dengan Israel,” ungkap sumber pemerintah Palestina, dilansir MEMO.
Mereka menyatakan setiap bantuan yang hendak dikirim ke rakyat Palestina harus dikoordinasikan dengan Otoritas Palestina terlebih dulu.
“Mengirim mereka langsung ke Israel merupakan selubung untuk normalisasi,” ungkap sumber itu. (Baca Juga: Pesawat Pakistan Jatuh, Kemlu: Untuk Sementara Tidak Ada Korban WNI)
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengecam penerbangan komersial pertama antara dua negara sebagai bentuk “pengkhianatan” pada Palestina. Dia menganggap langkah itu sebagai bagian normalisasi hubungan dengan Israel.
“Hari ini, beberapa negara Teluk Persia melakukan pengkhianatan terbesar melawan sejarah mereka sendiri dan sejarah dunia Arab. Mereka mengkhianati Palestina dengan mendukung Israel,” papar Khamenei melalui tweetnya. (Baca Juga: China Berlakukan UU Keamanan, Pompeo: Lonceng Kematian Otonomi Hong Kong)
Penerbangan yang difasilitasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu membawa bantuan penanganan virus corona yang dibawa dengan pesawat Etihad Airways yang terbang dari UEA ke Tel Aviv.
UEA tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel namun memiliki kekhawatiran yang sama dengan pengaruh Iran di kawasan. Langkah ini mencairkan kebekuan hubungan antara Israel dan Teluk Arab dalam beberapa tahun terakhir.
“Otoritas UEA tidak berkoordinasi dengan Negara Palestina sebelum mengirim bantuan. Palestina menolak menjadi jembatan (bagi negara-negara Arab) yang hendak menormalisasi hubungan dengan Israel,” ungkap sumber pemerintah Palestina, dilansir MEMO.
Mereka menyatakan setiap bantuan yang hendak dikirim ke rakyat Palestina harus dikoordinasikan dengan Otoritas Palestina terlebih dulu.
“Mengirim mereka langsung ke Israel merupakan selubung untuk normalisasi,” ungkap sumber itu. (Baca Juga: Pesawat Pakistan Jatuh, Kemlu: Untuk Sementara Tidak Ada Korban WNI)
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengecam penerbangan komersial pertama antara dua negara sebagai bentuk “pengkhianatan” pada Palestina. Dia menganggap langkah itu sebagai bagian normalisasi hubungan dengan Israel.
“Hari ini, beberapa negara Teluk Persia melakukan pengkhianatan terbesar melawan sejarah mereka sendiri dan sejarah dunia Arab. Mereka mengkhianati Palestina dengan mendukung Israel,” papar Khamenei melalui tweetnya. (Baca Juga: China Berlakukan UU Keamanan, Pompeo: Lonceng Kematian Otonomi Hong Kong)
(sya)