Batalion Sepik Siap Perang Bela OPM, Indonesia Tekan PNG

Senin, 17 Mei 2021 - 11:25 WIB
loading...
Batalion Sepik Siap Perang Bela OPM, Indonesia Tekan PNG
Kelompok Batalion Sepik yang menyatakan siap perang melawan tentara Indonesia untuk membela kelompok separatis di Papua Barat. Foto/Tangkapan layar YouTube/ Dei Nimtap Jonam
A A A
JAKARTA - Kelompok bersenjata Batalion Sepik di Papua Nugini (PNG) telah menyatakan siap perang dengan tentara Indonesia untuk membela kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Papua Barat . Pemerintah Indonesia akhirnya menekan pemerintah PNG atas kemunculan kelompok tersebut.

Kelompok itu muncul dalam video dengan menamakan diri "Batalion Sepik" dari East Sepik atau Sepik Timur. Dalam video yang viral di media sosial itu, para relawan berseragam militer menyampaikan pernyataan yang menentang Indonesia sembari mengacungkan senjata.



Kelompok tersebut berbicara dalam bahasa "Tok Pisin" PNG. Mereka siap menyeberang ke Papua Barat untuk berperang dengan tentara Indonesia demi membela kelompok separatis bersenjata OPM.

Pemerintah maupun militer PNG tidak mengakui kelompok bersenjata itu dan menganggapnya sebagai kelompok ilegal.

Pemerintah Indonesia melalui Duta Besar (Dubes)-nya untuk PNG, Andriana Supandy, menyatakan kelompok bersenjata seperti adalah teroris.

Andriana Supandy mengatakan Indonesia menghormati kedaulatan PNG dan meminta otoritas PNG untuk bertindak atas ancaman seperti itu.

Supandy mengatakan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) telah mendapat informasi bahwa pejabat pemerintah PNG berada di Wewak untuk menyelidiki video yang telah viral tersebut.

“Pemerintah Indonesia menghormati pemerintah PNG sebagai negara yang berdaulat dan menyerahkan respons terhadap tersangka militan kepada otoritas terkait di PNG,” kata Supandy.

“Kedua pemerintah memiliki pemahaman yang sama tentang tantangan dan peluang dalam mengelola hubungan formal melalui semangat persahabatan dan saling menghormati," ujarnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2296 seconds (0.1#10.140)